Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Hadits

Apakah Sahabat Ka'ab Menyebarkan Aqidah Yahudi Sebagaimana Yang Dikatakan Oleh Abu Salafy?

Apakah Sahabat Ka'ab Menyebarkan Aqidah Yahudi Sebagaimana Yang Dikatakan Oleh Abu Salafy? ,- Dalam sebuah artikel yang tujuannya untuk mengkritik akidah wahhabi, abu salafy menulis: "Dalam Akidah Salafi: Allah SWT Duduk Di Atas Arsy-Nya Sambil Bersandar Dan Meletakkan Satu Kaki-Nya di Atas Kaki Lain-Nya!!" Banyak sekali bukti yang ia berikan. Di antaranya adalah riwayat yang tertera dalam Tafsir Thobari sebagaiberikut: يا كعب أين ربنا؟ فقال له الناس: دقّ الله تعالى، أفتسال عن هذا؟ فقال كعب: دعوه، فإن يك عالما ازداد، وإن يك جاهلا تعلم . سألت أين ربنا، وهو على العرش العظيم متكئ، واضع إحدى رجليه على الأخرى Kamudian Abu Salafi mulai mengomentari riwayat itu sebagai berikut: "Dari sini kita dapat mengerti, bahwa Ka’ab begitu bersemangat menyebarkan akidah Yahudiahnya di tengah-tengah masyarakat Muslim. Dan tidak menutup kemungkinan ini adalah sebuah sandiwara Ka’ab dengan memerintahkan antek-anteknya untuk bertanya di kerumunan kaum Muslim tentang masa

Sholat Idul Fitri Di Dalam Masjid, Bid'ahkah?

Pada hari raya idul fitri tahun lalu saya mendapat sms dari orang yang tidak saya kenal.  Dalam sms ia berkata: “Melaksanakan sholat idul fitri di dalam masjid adalah perbuatan bid’ah . Karena bid’ah maka siapa saja yang melakukannya berarti dia sesat.” Saya tersenyum. Saya pikir ucapan itu tidak akan keluar kecuali dari mulut orang yang malas membaca kitab-kitab fiqih.  Apapun itu, yang jelas dalil yang ia gunakan dan orang semacamnya yang tersebar dalam aliran wahhabi adalah hadits dalam shohih Bukhori. “Dulu Rosululloh SAW keluar pada hari raya idul fitri dan idul adha menuju mushola.” (Shohih Bukhori 2/370 (956); Fathul Bari Syarah Bukhori 3/378; Al-Baihaqi 3/280). Yang dimaksud mushola adalah tempat di Madinah yang berjarak seribu dziro dari pintu masjid nabawi. Hadits ini mununjukan bahwa Rosululloh SAW melaksanakan sholat ‘id tidak di dalam masjid, melainkan di tempat lapang. Pertanyaannya, apakah melaksanakannya di dalam masjid adalah perbuatan

Di Manakah Alloh? (1) Membongkar Kebohongan Wahhabi Atas Nama Imam Abu Hanifah

Di Manakah Alloh? (1) Membongkar Kebohongan Wahhabi Atas Nama Imam Abu Hanifah ,- Sudah menjadi rahasia umum bahwa Wahhabi gemar membuat kebohongan untuk membenarkan ajaran mereka termasuk masalah Di manakah Alloh?. Artikel ini akan Membongkar Kebohongan Wahhabi Atas Nama Imam Abu Hanifah yang konon katanya meyakini Alloh berada di atas langit.  Salah satu artikel yang ditulis oleh ustad Wahhabi, Ustad Muhammad Abduh memuat Kebohongan Wahhabi Atas Nama Imam Abu Hanifah. Dalam artikel itu dikatakan bahwa Imam Abu Hanifah dalam kitab Fiqih akbar berkata "Barang siapa yang mengingkari keberadaan Alloh di atas langit, maka ia kafir." Berikut screen shotnya: Tanggapan: Setelah melakukan penelitian, sekalipun hanya kecil-kecilan, saya menemukan banyak sekali kebohongan sang ustad wahhabi ini. Di samping itu ternyata perowi yang meriwayatkan perkataan Imam Abu Hanifah adalah perowi dho'if.  Kebohongan Wahhabi Pertama Mengenai pernyataan Imam Abu Ha

Malam Lailatul Qodar: Tanda-Tanda dan Kapan Terjadinya

Malam Lailatul Qodar: Tanda-Tanda dan Kapan Terjadinya,- Di bulan yang dipenuhi dengan keutamaan ini, terdapat satu malam yang biasa kita sebut sebagai lailatul qodar. Al-Quran menyebutnya sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Saat itu para malaikat dan malaikat jibril turun untuk mengatur semua urusan. Malam Lailatul Qodar Menurut Al-Quran dan Hadits Al-Qodar 3-5, artinya: “Malam Kemuliaan itu lebih baik dari pada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan ruh (malaikat Jibril), dengan izin Alloh untuk mengatur semua urusan.” Tidak hanya Al-Quran yang membicarakan masalah ini, melainkan juga Hadits. Banyak sekali hadits yang membicarakan keutamaan lailatul qodar. Diantaranya adalah hadits-hadits berikut: Dari Anas Ra, dia berkata: “Ketika Ramadan masuk, maka Rosululloh SAW bersabda: sesungguhnya bulan ini telah datang kepadamu. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan.” (HR. Ibn Majjah) Dari Anas Ra, dia berkata, “Rosululloh SAW

Hukum Menikahi Wanita Yang Pernah Zina

Seorang teman datang kerumah saya untuk membicarakan fenomena yang saat ini banyak terjadi di masyarakat. Salah satunya adalah soal sex bebas yang sedang marak dikalangan pemuda. Fenomena ini tentunya menciptakan wanita pezina sehingga melahirkan pertanyaan terkait Hukum Menikahi Wanita Yang Pernah Zina. Demi menjawab pertanyaan itu pertama-tama saya sampaikan hukum zina menurut islam bahwa Seluruh ulama sepakat bahwa perbuatan zina itu hukumnya haram dan termasuk dosa besar. Dosanya tidak diampuni kecuali dengan taubat. Ada begitu banyak dalil yang mengharamkan perbuatan zina baik dari alquran maupun hadits diantaranya adalah sebagaiberikut: Al-Quran : Haram Mendekati Zina Allah SWT berfirman tentang haramnya mendekati zina pada ayat berikut ini : وَلاَ تَقْرَبُواْ الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاء سَبِيلاً Artinya: “ Dan janganlah kamu dekati zina, karena zina adalah perbuatan yang keji dan jalan yang paling buruk.(QS. Al-Isra' : 32)  Al-Quran :