Skip to main content

Beberapa Adab Saat Membaca Al-Quran

Saat diperintah untuk membaca al-quran, kita tidak hanya disuruh untuk sekedar membaca tanpa diiringi dengan adab. Ingat, al-quran adalah kitab mulia. Jadi kita harus memuliakannya. Salah satu cara untuk memuliakannya adalah dengan beradab saat membaca al-quran. Dan kali ini, kita akan membahas tentang Beberapa Adab Saat Membaca Al-Quran.

Beberapa Adab Saat Membaca Al-Quran

Membaca al-Quran adalah ibadat, setiap perkataan dan huruf yang disebut akan diberikan pahala. Selain dari menimbulkan kesedaran batin dan kebersihan rohani manusia, sebab itu Rasulullah s.a.w. menekankan kepada sahabat-sahabatnya supaya meluangkan masa seberapa yang banyak untuk membaca dan memahami al-Quran. Secepat-cepat yang boleh hatam al-Quran selama tiga hari dan selewat-lewatnya jangan lebih dari sebulan dan sebaik-baiknya al-Quran dikhatamkan bacaannya dalam masa seminggu.

Para sahabat kenamaan seperti Usman, Zaid ibnu Tsabit, Ibnu Mas’ud dan lainnya menhatamkan al-Quran dalam masa seminggu dengan dibuat penyusun surah-surah seperti berikut:

Malam Jumaat          : Surah al-Baqarah – Surah al-Maidah
Malam Sabtu             : Surah al-An’am – Surah Hud
Malam Ahad             : Surah Yusuf – Surah Maryam
Malam Isnin              : Surah Toha – Surah al-Qasas
Malam Selasa           : Surah al-Ankabut – Surah Sod
Malam Rabu             : Surah al-Tanzil – Surah ar-Rahman
Malam Khamis         : Surah menghabiskan Surah yang baki.

Selain dari itu ada surah-surah yang tertentu digalakkan ulang membaca setiap hari seperti surah yaasin, al-Dukhan, al-Waqi’ah, dan al-Mulk, lebih-lebih lagi pada hari dan malam jumaat dengan ditambah lagi surah al-kahfi dan ali Imran.

Adab membaca al-quran:
Diantara adab membaca bagi menadapat  keberkesanannya ialah:

1.    Disunatkan berwudhu’ untuk membacanya, memakai pakaian yang bersih dan tempat yang bersih.
2.    Disunatkan membaca ta’awuz.
3.    Disunatkan duduk menghadap qiblat dengan khusu’ dan tenang serta menundukkan sedikit kepala.
4.    Disunatkan bersugi, memcuci mulut.
5.    Diberikan perhatian membaca basmalah di awal surah melainkan surah Bara’ah (برآءة).
6.    Membaca dengan penuh perhatian (تدبر) dan kefahaman  (تفهم) dengan demikian dapat melapangkan dada dan menyinarkan hati.
7.    Disunatkan membaca hingga menimbulkan tangisan apabila sampai kepada ayat-ayat yang ancaman.
8.    Jika mampu memerdukan suara ketika membaca.
9.    Disunatkan membaca dengan tafkhim.
10. Disunatkan meninggikan atau merendahkan suara apabila bertemu dengan ayat-ayat yang sesuai dengan suasana.
11. Membaca dimushaf lebih afdhal dibaca dengan hafalan.
12. Apabila pembaca tersilap atau terlupa ayat hendaklah membaca ayat sebelum itu dan seterusnya.
13. Makruh memutuskan bacaan dengan percakapan manusia.
14. Tidak harus membaca al-Quran dengan bacaan shazz (ganjil).
15. Sebaik-baik bacaan ialah mengikuti tertib yang disusun dalam mushaf.
16. Dikehendaki menetapi sebutan setiap huruf yang dibaca mengikut penentuan setiap wajah bacaan dan tidak diubah kepada wajah bacaan lain.
17. Sunat mendengar al-Quran apabila dibaca.
18. Waktu yang diutamkaan membaca Quran ialah di dalam solat, waktu malam, sepruh akhir malam dan sebaik-baik waktu siang selepas solat subuh.
19. Memelihara kehendak-kehendak maksud ayat apabila membacanya, jika membaca ayat sajdah hendaklah melakukan sujud. Doa yang dibaca dalam sujud adalah mengikut konteks ayat yang dibaca:
خَرُّوْا سُجَّدًا
20. Disunatkan berpuasa pada hari khatam al-Quran.
21. Diakhiri bacaan al-Quran dengan berdoa:
صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمُ وَبَلَغَ رَسُوْلُ اللهِ. اللَّهُمَّ انْفَعْنَا وَبَارِكْ لَنَا فِيْهِ, الحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ, وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْحَقَّ القَّيُّوْمَ
Atau
اَللَّهُمَّ ارْحَمْنَا بِالْقُرْآنِ وَاجْعَلْهُ لَنَا إِمَامًا وَنُوْرًا وَهُدًى وَرَحْمَةً, اّللَّهُمَّ ذَكِّرْنَا مِنْهُ مَا نَسِيْنَا وَعَلِّمْنَا مِنْهُ مَا جَهِلْنَا وَارْزُقْنَا تِلاَوَتَهُ آنَاءِ اللَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهاَرِ وَاجْعَلْهُ لَنَا حُجَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.


Itulah Beberapa Adab Saat Membaca Al-Quran yang jumlahnya ada sekitar 21. Selamat mengamalkan. 

Comments

Popular posts from this blog

Redaksi Sholawat Bidah Wahhbi

Sebagai sempalan yang lahir dari tempat timbulnya fitnah (Najed-red) tentu tidak afdhol jika wahhabi tidak usil terhadap amaliyah umat islam. Salah satunya adalah masalah membuat redaksi sholawat . Menurut wahhabi, redaksi sholawat harus datang dari Rosululloh. Redaksi yang tidak datang dari beliau berarti sholawat bidah yang sesat. Ustadz Achmad  Rofi’i, Lc. MM.Pd , d alam artikel berjudul Sholawat Yang Bukan Sholawat mengatakan: “Sholawat yang kita pelajari adalah bukan wewenang kita untuk mengarang-ngarang sendiri Redaksi / Kalimat Sholawat  tersebut, melainkan itu merupakan wewenang Rosuulullooh” Kontan mereka menyesatkan umat islam yang membaca sholawat badar, tibbil qulub, nariyah dan lain-lain yang rdaksinya disusun oleh ulama ahlu sunah waljamaah. Salah satu situs milik wahhabi akhwat.web.id pada 28- 2- 2008 merilis artikel berjudul Shalawat-Shalawat Bidah. Dalam artikel itu, wahhabi mencatat bebarapa sholawat yang mereka sebut bidah...

Tafsir Surat An-Nisa : 47 Tentang Hari Sabtu

Tafsir Surat An-Nisa : 47 Tentang Hari Sabtu , - Dalam al-quran, diahir surat anisa’ ayat 47 terdapat kalimat (yang artinya) “atau kami laknat mereka sebagaimana kami melaknat orang-orang (yang berbuat maksiat) pada hari sabtu...” Di sana terdapat kalimat hari sabtu dan tentunya ini melahirkan pertanyaan tentang hari sabtu dan itulah yang ditanyakan oleh member grup Fiqih Madzhab Syafi’i yang saya dirikan di facebook. Berikut pertanyaan tentang Tafsir Surat An-Nisa Ayat 47 Tentang Hari Sabtu. Alam Poetra Losariez السلا م عليكم .... Mohon penjelasan para alim,ustadz,ustadzah . Dalam surat an_nisa ayat 47 (d terakhir surat )yangg ber bunyi : ٠٠٠٠اونلعنهم كما لعنا اصحب السبت وكان امرالله مفعولا(٤٧) “... ataw kami laknat mereka sebagaimana kami melaknat orang-orang(yang berbuat maksiat) pada hari sabat(sabtu).dan ketetapan bagi allah pasti berlaku(Q,S an_nisa ayat 47) Pertanyaannya ... : ada apa dengan hari sabtu ? apakah hari sabtu hari yang d istimewakan a...

Sholat Di Tempat Kerja Yang Kotor

Barangkali ada sebagian kita yang bekerja ditempat yang kotor dan dimungkinkan ada najisnya.  Saat kita hendak sholat tentunya kita bertanya-tanya, apakah sah  Sholat Di Tempat Kerja Yang Kotor? Saudara Dani Anggih pernah ditanya mengenai masalah  Sholat Di Tempat Kerja Yang Kotor.  Oleh karena ia belum bisa menjawab maka ia bertanya kepada saya. "Assalamu'alaikum .   U stad temen saya bertanya k e p a d a  saya tapi saya  tidak  bias   men j a w a b. Semoga ustad berkenan menj a wb a nya.  Teman kerja d i  proyek apartemen.  U nt u k sholat dia b a wa pakaian ganti, sajadah dan pakai kardus bekas s e b e gai alas. Y an g namanya proyek kan kesa n nya kotor. Mungkin  s aja d i  ruangan y an g d i  pakai sholat ada y an g pernah buang air kecil, ada j u ga y an g buang sisa makanan . A pakah t e mp a t seperti itu boleh d i  pakai sholat?   T e rima kas i h" Sholat Di Tempat Kerja Yang Kotor ...