Manfaat Puasa
Untuk Kesehatan dapat kita lihat melalui sabda Nabi yang diriwayatkan oleh Ibnu
Suny dan Abu Nu’aim: “Berpuasalah maka kamu akan sehat.” Rahasia kesehatan
yang dijanjikan dalam berpuasa inilah yang menjadi daya tarik ilmuwan untuk
meneliti berbagai aspek kesehatan puasa secara psikobiologis,
imunopatofisilogis dan biomolekular.
Setidaknya ada
20 manfaat puasa untuk kesehatan sebagaiberikut:
1. Keseimbangan
anabolisme dan katabolisme
Berbeda dengan
kelaparan atau starvasi dalam berbagai bentuk dapat mengganggu kesehatan tubuh.
Namun sebaliknya, dalam puasa ramadhan terjadi keseimbangan anabolisme dan
katabolisme yang berakibat asam amino dan berbagai zat lainnya membantu
peremajaan sel dan komponennya memproduksi glukosa darah dan mensuplai asam
amino dalam darah sepanjang hari.
Cadangan protein yang cukup dalam hati karena
asupan nutrisi saat buka dan sahur akan tetap dapat menciptakan kondisi tubuh
untuk terus memproduksi protein esensial lainnya seperti albumin, globulin dan
fibrinogen. Hal ini tidak terjadi pada starvasi jangka panjang, karena terjadi
penumpukan lemak dalam jumlah besar, sehingga beresiko terjadi sirosis hati.
Sedangkan saat puasa di bulan ramadhan, fungsi hati masih aktif dan baik.
2. Tidak akan
mengakibatkan pengasaman dalam darah
Kemudian juga
berbeda dengan starvasi, dalam puasa Islam penelitian menunjukkan asam amino
teroksidasi dengan pelan dan zat keton tidak meningkat dalam darah sehingga
tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.
3. Tidak
berpengaruh pada sel darah manusia
Dalam
penelitian, saat puasa tidak berpengaruh pada sel darah manusia & tidak
terdapat perbedaan jumlah retikulosit, volume sel darah merah serta rata-rata
konsentrasi hemoglobin (MCH, MCHC) dibandingkan dengan orang yang tidak
berpuasa.
4. Puasa pada
penderita diabetes tipe 2 tidak berpengaruh
Puasa ramadhan
pada penderita diabetes tipe 2 tidak berpengaruh dan tidak terdapat perbedaan
protein gula, protein glikosilat dan hemoglobin glikosilat. Namun pada
penderita diabetes tipe tertentu sebaiknya harus berkonsultasi dengan dokter
bila hendak berpuasa. Diantaranya adalah penderita diabetes dengan keton
meningkat, sedang hamil, usia anak atau komplikasi lain seperti gagal ginjal
dan jantung.
5. Pengaruh pada
Ibu hamil dan menyusui
Terdapat sebuah
penelitian puasa pada ibu hamil, ibu menyusui, dan kelompok tidak hamil dan
tidak menyusui di perkampungan Afika Barat. Ternyata dalam penelitian tersebut
disimpulkan tidak terdapat perbedaan kadar glukosa serum, asam lemak bebas,
trigliserol, keton, beta hidroksi butirat, alanin, insulin, glucagon dan hormon
tiroksin.
6. Pengaruh
pada janin saat ibu hami berpuasa
Penelitian di
Departemen Obstetri dan Ginekologi dari Gaziantep University Hospital, terhadap
36 wanita sehat dengan kehamilan tanpa komplikasi berturut-turut dari 20 minggu
atau lebih, yang berpuasa selama bulan Ramadhan untuk mengevaluasi efek Ramadan
pada janin, pengukuran Doppler ultrasonografi dalam peningkatan diameter
biparietal janin (BPD), peningkatan panjang tulang paha janin (FL),
meningkatkan berat badan diperkirakan janin (EFBW), profil biofisik janin
(BPP), indeks cairan amnion (AFI), dan rasio arteri umbilikalis sistol /
diastol (S / D) rasio.
Kortisol serum
ibu, trigliserida, kolesterol total, low-density lipoprotein (LDL), high
density lipoprotein (HDL), very Low density lipoprotein (VLDL), dan LDL / HDL
rasio juga dievaluasi sebelum dan sesudah Ramadhan. Hasil penelitian
menunjukkan, tidak ada perbedaan signifikan yang ditemukan antara kedua kelompok
untuk usia janin, berat badan ibu, perperkiraan kenaikan berat badan janin
(EFWG), BPP janin, AFI, dan rasio arteri umbilikalis S / D.
7. Penurunan
glukosa dan berat badan
Studi kohort
dilakukan pada 81 mahasiswa Universitas Teheran of Medical Sciences saat
berpuasa. Dilakukan evaluasi berat badan, indeks massa tubuh (BMI), glukosa,
trigliserida (TG), kolesterol, lipoprotein densitas rendah (LDL), high density
lipoprotein (HDL), dan Very Low density lipoprotein (VLDL), sebelum dan sesudah
Ramadhan.
Studi ini menunjukkan bahwa puasa Ramadhan menyebabkan penurunan
glukosa dan berat badan. Meskipun ada penurunan yang signifikan dalam frekuensi
makan, peningkatan yang signifikan dalam LDL dan penurunan HDL tercatat pada
bulan Ramadhan. Tampaknya efek puasa Ramadhan pada tingkat lipid dalam darah
mungkin berkaitan erat dengan pola makan gizi atau respon kelaparan biokimia.
8. Pengaruh
pada fungsi kelenjar gondok
Ketika berpuasa
ternyata juga terbukti tidak berpengaruh pada fungsi kelenjar gondok manusia. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar plasma tiroksin
(TS),tiroksin bebas, tironin triyodium dan hormon perangsang gondok (TSH) pada
penderita laki-laki yang berpuasa.
9. Pengaruh
pada hormon virgisteron
Sedangkan pada
penelitian hormon wanita tidak terjadi gangguan pada hormon virgisteron saat
melaksanakan puasa. Tetapi, 80% populasi penelitian menunjukkan penurunan
hormon prolaktin. Penelitian ini menunjukkan harapan baru bagi penderita
infertilitas atau kemandulan wanita yang disebabkan peningkatan hormon
prolaktin. Sehingga saat puasa, wanita tetap berpeluang besar untuk tetap pada
kondisi subur.
10. Bermanfaat
Bagi Jantung
Beberapa
penelitian menyebutkan sebenarnya tidak terdapat perbedaan yang mencolok saat
berpuasa dibandingkan saat tidak berpuasa. Puasa Ramadhan tidak mempengaruhi
secara drastis metabolisme lemak, karbohidrat dan protein. Meskipun terjadi
peningkatan serum uria dan asam urat sering terjadi saat terjadi dehidrasi
ringan saat puasa. Saat berpuasa ternyata terjadi peningkatan HDL dan
apoprotein alfa1.
Penurunan LDL sendiri ternyata sangat bermanfaat bagi
kesehatan jantung dan pembuluh darah. Beberapa penelitian “chronobiological”
menunjukkan saat puasa Ramadhan berpengaruh terhadap ritme penurunan distribusi
sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol, melatonin dan glisemia. Berbagai
perubahan yang meskipun ringan tersebut tampaknya juga berperan bagi
peningkatan kesehatan manusia.
Berbagai kajian
ilmiah melalui penelitian medis telah menunjukkan bahwa ternyata puasa sebulan
penuh saat bulan ramadhan bermanfaat sangat luar biasa bagi tubuh manusia.
Sebaliknya banyak penelitian menunjukkan bahwa puasa berbeda dengan starvasi
biasa, secara umum tidak akan mengganggu tubuh manusia.
Dalam mencermati temuan
ilmiah tentang Manfaat Puasa Untuk Kesehatan akan lebih diyakini bahwa berkah kesehatan yang dijanjikan
dalam berpuasa ternyata bukan sekedar teori dan opini. Manfaat puasa bagi
kesehatan sebagian telah terbukti secara ilmiah. Wajar saja, bahwa puasa adalah
saat yang paling dinantikan oleh kaum muslim karena memang terbukti secara
ilmiah menjanjikan berkah dan mukjizat dalam kesehatan manusia.
Comments
Post a Comment