Skip to main content

Posts

Di Manakah Alloh? (1) Membongkar Kebohongan Wahhabi Atas Nama Imam Abu Hanifah

Di Manakah Alloh? (1) Membongkar Kebohongan Wahhabi Atas Nama Imam Abu Hanifah ,- Sudah menjadi rahasia umum bahwa Wahhabi gemar membuat kebohongan untuk membenarkan ajaran mereka termasuk masalah Di manakah Alloh?. Artikel ini akan Membongkar Kebohongan Wahhabi Atas Nama Imam Abu Hanifah yang konon katanya meyakini Alloh berada di atas langit.  Salah satu artikel yang ditulis oleh ustad Wahhabi, Ustad Muhammad Abduh memuat Kebohongan Wahhabi Atas Nama Imam Abu Hanifah. Dalam artikel itu dikatakan bahwa Imam Abu Hanifah dalam kitab Fiqih akbar berkata "Barang siapa yang mengingkari keberadaan Alloh di atas langit, maka ia kafir." Berikut screen shotnya: Tanggapan: Setelah melakukan penelitian, sekalipun hanya kecil-kecilan, saya menemukan banyak sekali kebohongan sang ustad wahhabi ini. Di samping itu ternyata perowi yang meriwayatkan perkataan Imam Abu Hanifah adalah perowi dho'if.  Kebohongan Wahhabi Pertama Mengenai pernyataan Imam Abu Ha

Dimanakah Tuhan? Ternyata Alloh Tidak Berada Di Atas Arsy

Dimanakah Tuhan? Ternyata Alloh Tidak Berada Di Atas Arsy ,- Perbincangan mengenai 'Dimanakah Tuhan' sebenarnya merupakan masalah kolot. Sejak berabad-abad lalu masalah ini telah menjadi bahan perdebatan para teolog dari berbagai aliran. Namun belakangan isu ini kembali dimunculkan oleh Wahhabi. Menurut mereka Alloh berada di Atas Arsy.  Berbagai klaim dilontarkan oleh Wahhabi. Mereka menyebut aqidah Alloh di Atas arsy sebagai aqidah para Nabi. Klaim tersebut lahir dari kisah Firaun yang memerintah haman untuk membuat bangunan tinggi. Rencananya Firaun akan melihat Tuhan yang berada di langit. Menurut Wahhabi, Firaun mengetahui Tuhan berada di langit karena Nabi Musa memberitahukannya. Tetapi ternyata tidak ada bukti autentik bahwa Nabi Musa pernah mengatakan Alloh berada di atas langit (tidak pula di atas arsy) kepada Firaun. Untuk lebih jelasnya, silahkan baca artikel saya yang berjudul Aqidah Wahhabi Ternyata Mengadopsi Hayalan Firaun.  Dimanakah Tuhan? Jika

Kesalahan Ust. Abu Jauza' Dalam Memahami Tawwasul Fersi Imam Ahmad

Artikel Kesalahan Ust. Abu Jauza' Dalam Memahami Tawwasul Fersi Imam Ahmad adalah tanggapan untuk Ustad Abul Jauza yang melalui blognya dalam sebuah artikel mengajak para pembaca untuk bersikap kritis terhadap pendapat Imam Ahmad terkait tawwasul di mana sang Imam dalam salah satu riwayatnya membolehkan tawwasul dengan zat Nabi secara husus.  Alasannya karena ucapan Imam Ahmad masih bersifat mujmal. Beliau tidak menjelaskan redaksi tawwasul yang beliau kehendaki. Katanya: Kemudian ia menukil pendapat lain dari madzhab Hanbali sebagai berikut: “Asy-Syaikh Taqiyyuddiin menjadikan permasalahan itu seperti permasalahan bersumpah dengannya (Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam). Ia berkata : ‘Dan tawassul dengan keimanan kepadanya, ketaatan kepadanya, dan kecintaan kepadanya - wash-shalaatu was-salaamu ‘alaihi -. Dan juga bertawassul dengan doanya, syafa’atnya, dan yang semisalnya dari macam perbuatan yang dilakukannya (orang yang bertawassul) atau perbuatan-perbuata

Ingin Tahu Apa Hukum Sholat Idul Fitri Di Dalam Masjid?

Ingin Tahu Apa Hukum Sholat Idul Fitri Di Dalam Masjid? ,-  Pada hari raya idul fitri tahun lalu saya mendapat sms dari orang yang tidak saya kenal. Dalam sms ia berkata: “Melaksanakan sholat idul fitri di dalam masjid adalah perbuatan bid’ah. Karena bid’ah maka siapa saja yang melakukannya berarti dia sesat.” Sholat Idul Fitri Di Dalam Masjid Saya tersenyum. Saya pikir ucapan itu tidak akan keluar kecuali dari mulut orang yang malas membaca kitab-kitab fiqih. Apapun itu, yang jelas dalil yang ia gunakan dan orang semacamnya yang tersebar dalam aliran wahhabi adalah hadits dalam shohih Bukhori. “Dulu Rosululloh SAW keluar pada hari raya idul fitri dan idul adha menuju mushola.” (Shohih Bukhori 2/370 (956); Fathul Bari Syarah Bukhori 3/378; Al-Baihaqi 3/280). Yang dimaksud mushola adalah tempat di Madinah yang berjarak seribu dziro dari pintu masjid nabawi. Hadits ini mununjukan bahwa Rosululloh SAW melaksanakan sholat ‘id tidak di dalam masjid, melainkan di tempat lapa

Ternyata Ulama Wahhabi Ramai-Ramai Membagi Bid'ah

"Rosul berkata: 'Setiap bid'ah adalah sesat'. Maka setiap orang yang membagi bid'ah berarti dia menentang Rosul", begitu kata wahhabi. Meski demikian, namun ternyata wahhabi tidak konsisten. Ternyata Ulama Wahhabi Ramai-Ramai Membagi Bid'ah . Setidaknya ada tiga ulama Wahhabi yang membagi bid'ah, Yaitu : Syekh Ibnu Taimiyah, Syekh Sholih Bin Abdul Aziz dan Syekh Utsaimin. Masing-masing ulama wahhabi itu membagi bid'ah menjadi dua. Hanya saja namanya yang berbeda.  Syekh Ibn Taimiyah membagi bid'ah menjadi bid'ah dholalah dan bid'ah hasanah. Syekh Sholih Bin Abdul Aziz membagi bid'ah menjadi bid'ah asliyah dan bid'ah idhofiyah. Syekh Utsaimin membagi bid'ah menjadi bid'ah agama dan bid'ah dunia.  Syekh Ibn Taimiyah Membagi Bid'ah Memang Ibn Taimiyah tidak secara langsung membagi bid'ah. Namun ia menyetujui pembagian bid'ah yang dilakukan oleh Imam Syafi'i. Itu artinya, menurut Syek

Malam Lailatul Qodar: Tanda-Tanda dan Kapan Terjadinya

Malam Lailatul Qodar: Tanda-Tanda dan Kapan Terjadinya,- Di bulan yang dipenuhi dengan keutamaan ini, terdapat satu malam yang biasa kita sebut sebagai lailatul qodar. Al-Quran menyebutnya sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Saat itu para malaikat dan malaikat jibril turun untuk mengatur semua urusan. Malam Lailatul Qodar Menurut Al-Quran dan Hadits Al-Qodar 3-5, artinya: “Malam Kemuliaan itu lebih baik dari pada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan ruh (malaikat Jibril), dengan izin Alloh untuk mengatur semua urusan.” Tidak hanya Al-Quran yang membicarakan masalah ini, melainkan juga Hadits. Banyak sekali hadits yang membicarakan keutamaan lailatul qodar. Diantaranya adalah hadits-hadits berikut: Dari Anas Ra, dia berkata: “Ketika Ramadan masuk, maka Rosululloh SAW bersabda: sesungguhnya bulan ini telah datang kepadamu. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan.” (HR. Ibn Majjah) Dari Anas Ra, dia berkata, “Rosululloh SAW