Dalam setiap
penulisan surat maupun dalam lembaran surat kabar sering kita menemukan tulisan
Asmaul muadzom dalam huruf 'ajami (latin). Ironisnya hal tersebut sering kita
lihat berserakan di tempat-tempat yang tidak layak. Tentunya sebagai insan
pesantren kita harus merespon persoalan ini.
Pertanyaan
Apakah tulisan
tersebut Masih dihukumi Asmaul Muadzom ketika ditulis dengan huruf latin? Jika masih dihukumi Asmaul Muazdom, siapakah yang patut
disalahkan atas kejadian tersebut ?
Jawaban
Untuk Asma'
Muadzom yang berupa Al-Qur'an dan ditulis dengan huruf latin, tetap dihukumi
mushhaf atau Asmaul Muadzam menurut Imam Romly. Sedangkan untuk selain
Al-Qur'an, belum terbahas.
(فائدة)
سئل الشهاب الرملي هل تحرم كتابة القرآن العزيز بالقلم الهندي أو غيره فأجاب بأنه
لا يحرم لأنها دالة على لفظه العزيز وليس فيها تغيير له بخلاف ترجمته بغير العربية
لأن فيها تغييرا وعبارة الإتقان للسيوطي هل يحرم كتابته بقلم غير العربي قال
الزركشي لم أر فيه كلاما لأحد من العلماء ويحتمل الجواز
Artinya: (Faidah) Imam Romli ditanya, apakah menulis
quran menggunakan huruf india dan selainnya itu haram? Beliau menjawab “tidak
haram” sebab tulisan itu menunjukan lafal quran yang mulia dan tulisan itu
tidak merubah al-quran. Berbeda dengan terjemahan dengan selain bahasa arab
sebab didalamnya terdapat perubahan.
Dalam Redaksi kitab al-itqon karya imam Suyuthi terdapat
(pertanyaan) apakah menulis quran dengan selain huruf arab itu haram? Imam Zarkasyi
menjawab saya tidak melihat adanya pendapat ulama dalam masalah ini dan
dimungkinkan boleh. {Hasyiyah Jamal; Syarah Minhaj 1/76}
Comments
Post a Comment