Skip to main content

Di Manakah Alloh? (3) : Membongkar Kebohongan Wahhabi Atas Nama Imam Syafii

Terkait pertanyaan Di Manakah Alloh?, Wahhabi telah melakukan banyak sekali kebohongan untuk mendukung aqidah mereka yang mengadopsi 'hayalan' firaun. Artikel ini akan mencoba Membongkar Kebohongan Wahhabi Atas Nama Imam Syafii.

Yah, wahhabi memang gemar berbohong. Kita telah sama-sama membuktikannya dalam artikel yang telah lalu. Kita telah sama-sama melihat bagaimana Wahhabi berbohong Atas Nama Imam Abu Hanifah dan Imam Malik. 

Tidak hanya berbohong atas dua Imam Mujtahid, Wahhabi juga berbohong atas Nama Alloh. Karena mereka telah mengklaim aqidah Alloh di atas Arsy adalah sesuai dengan firman Alloh. 

Padahal jika kita kaji al-quran dengan mengikuti metode yang digunakan Wahhabi, maka kita dapati bahwa Ternyata Alloh tidak berada di atas arsy. 

Klaim Wahhabi Atas Imam Syafii


Di media sosial seperti facebook, kita sering membaca status atau komen Wahhabi yang mencatut nama Imam Syafi'i (yang konon katanya), aqidah beliau menetapkan Alloh berada di atas langit. Klaim Wahhabi tersebut juga di muat dibeberapa web milik Wahhabi. 

Riwayat yang mendasari Wahhabi membuat klaim tersebut adalah riwayat dari Syekhul Islam Abul Hasan Al-Hakari sebagai berikut:

قال الإمام الشافعي رحمه الله (204ه) (القول في السُّنة التي أنا عليها ورأيت أصحابنا عليها أهل الحديث الذين رأيتهم وأخذت عنهم مثل سفيان ومالك وغيرهما الإقرار بشهادة أن لا إله إلا الله , وأن محمداً رسول الله وأن الله تعالى على عرشه في سمائه يَقرُب من خلقه كيف شاء وأن الله تعالى ينزل إلى السماء الدنيا كيف شاء.

Artinya: "Pendapatku tentang sunnah (aqidah) yang saya berada di atasnya, dan saya lihat dimiliki oleh orang-orang yang saya lihat, seperti Sufyaan, Maalik dan selainnya, ialah berikrar dengan syahadatain (Lâ Ilâha illallah wa Anna Muhammadar-Rasulullah), (beriman) bahwa Allah berada di atas ‘Arsy-Nya di atas langit, mendekat dari makhluk-Nya bagaimana Dia suka, dan turun ke langit dunia bagaimana Dia suka." 


Di Manakah Alloh? (3) : Membongkar Kebohongan Wahhabi Atas Nama Imam Syafii


Kitab Yang Memuat Riwayat Imam Syafii


Saya mencoba melakukan penelitian sekalipun hanya kecil-kecilan. Saya mencari tahu kitab apa saja Yang Memuat Riwayat Imam Syafii di atas? Apakah riwayat itu tertera dalam kitabnya Imam Syafii seperti kitab Al-Umm?

Hasilnya sangat memukau. Bagaimana tidak? 

Sebab ternyata tidak ada satupun kitab Imam Syafii yang memuat pernyataan yang menunjukan bahwa aqidah beliau adalah meyakini ALloh berada di langit. Sama sekali tidak ada.

Pernyataan seperti yang tertera dalam riwayat di atas kita temukan hanya dalam kitab-kitab panutan Wahhabi. Seperti kitab Al-Uluw (1/107) karya Adzdzhabi dan Ijtima'ul Juyusy (1/43) karya Ibnul Qoyyim. 

Dari dua kitab inilah para ulama Wahhabi kontemporer menukil riwayat Imam Syafii di atas. Dan berikut daftar ulama wahhabi yang menukil:

Abdul Hadi Bin Hasan Wahhabi dalam kitab Al-Kalimat Alhasan Fi Bayani Uluwir Rohman (1/47) 
Ahmad Bin Umar Al-Hazim dalam kitab Syarhul 'Aqidah Al-Wasitiyah (3/20)
DR. Muhammad Bin Abdur Rohman Al-Khomis dalam kitab Aqoidul Aimatil Arba'ah Fit Tauhid 
Abu romlah, Muhammad Al-Manshur dalam kitab Istiwa'ulloh Alal Arsy  (1/30)
Hafizh Bin Ahmad AL-Hakami dalam kitab Ma'arijul Qubul 
Hamid Bin Abdulloh Al-'Aly dalam kitab Umul Barohin (1/15)

* Halaman yang saya cantumkan mungkin tidak sama dengan halaman yang ada pada kitab anda. Ini wajar dan sering terjadi. Sebab, dalam menempatkan halaman, hampir setiap percetaan berbeda-beda. Adapun refrensi yang saya gunakan adalah aplikasi maktabah syamilah 57 GB keluaran tahun 2013. 

Opera Van Wahhabi


Tiba-tiba saya teringat komentar wahhabi terkait pelafalan niat sholat. Mereka bilang, kalau pelafalan niat berasal dari madzhab Syafii, mengapa tidak tercantum dalam kitab Imam Syafii seperti kitab al-umm?

Saya merasa geli teringat komentar semacam itu. Mengapa? Sebab pertanyaan seperti itu tidak mereka ajukan saat mereka mengklaim aqidah Imam Syafii.

Mereka tidaklah bertanya kepada diri mereka sendiri, apakah aqidah seperti itu tertera dalam kitab Imam Syafii seperti Al-Umm dan lainnya? Tidak sama sekali. 

Mengapa tidak ditanyakan? 

Saya tidak tahu jawabannya. Sebab itu merupakan privacy policy wahhabi. Saya menyebut hal ini sebagai Opera Van Wahhabi'. hehehe

Sanad Riwayat Imam Syafii


Selanjutnya kita beralih pada sanad riwayat yang disandarkan kepada Imam Syafii itu. Sanad riwayat tersebut adalah Abul Hasan Al-Hakari (w.486 H) dan Al-Hafizh Abu Muhammad Al-Muqoddasi dengan sanad mereka yang dinisbatkan kepada Abu Tsaur dan Abu Syu'aib dari Imam Muhammad bin Idris Asy-Syafii.

Di sana terdapat nama Abul Hasan Al-Hakari. Siapa dia?

Adzdzahabi ahli sejarah kebanggan Wahhabi yang 'konon' katanya penulis kitab Al-Uluw dalam kitab Tarikhul Islam (10/565 no. {193} menulis beografi Abul Hasan Al-Hakari. Ia mencantumkan beberapa komentar ulama dalam menilai AL-Hakari sebagaiberikut:

Ibnu Asakir berkata: Abul Hasan Alhakari tidak bisa dipercaya riwayatnya. 
Ibnu Najjar berkata: Kebanyakan riwayatnya Ghorib dan munkar dan di dalamnya terdapat matan yang dipalsukan. 

Lihat juga Siyarul A'lam An-Nubla (37/63 {no. 37} karya Adzdzhabi dan Lisanul Mizan (5/483) {no. 5309} karya Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqolani.

Membongkar Kebohongan Wahhabi Atas Nama Imam Syafii


Jadi sumber riwayat yang diklaim wahhabi sebagai aqidah imam syafii berasal dari Abul Hasan Al-Hakari perowi dho'if dan pembohong (baca:pendusta). 

Sekalipun Adzdzahabi menukil riwayat tersebut dalam kitab Al-Uluw, namun ternyata ia menukil komentar Ibnu Asakir dan Ibnu Najjar terkait Abul Hasan Al-Hakari dalam kitab Tarikhul Islam dan An-Nubla tanpa memberi tanggapan apapun. 

Ini menunjukan bahwa Adzdzahhabi menyetujui komentar tersebut. Al-Hafizh Ibnu Hajjar Al-Asqolani juga meng-amini komentar keduanya bahwa Abul Hasan Al-Hakari adalah perowi dho'if dan pembohong (baca:pendusta). 

Fakta ini melahirkan pertanyaan, Kemanakah penolakan tegas mereka terhadap riwayat dho'if dan palsu sebagaimana yang biasa mereka lakukan untuk menolak riwayat fadilah amal? Apakah Wahhabi mulai demen terhadap riwayat dho'if dan palsu? 

Saya tidak tahu jawabannya. Sebab itu merupakan privacy policy wahhabi. Saya menyebut hal ini sebagai 'Opera Van Wahhabi' atau dalam bahasa gaulnya disebut mencla-mencle. hehehe

Apapun itu yang pasti Kebohongan Wahhabi Atas Nama Imam Syafii terkait Di Manakah Alloh telah terbongkar. Wallohu a'lam (QIA). 

Comments

Popular posts from this blog

Nabi Muhammad Mempersaudarakan Muhajir dan Anshor

Persaudaraan  Muhajir dan Anshor Madinah yang saat itu bernama Yatsrib merupakan fase  baru  dalam hidup Nabi Muhammad . Di sini dimulainya suatu fase politik yang telah diperlihatkan oleh Muhammad dengan segala kecakapan, kemampuan dan pengalamannya, yang akan membuat orang jadi termangu, lalu menundukkan  kepala  sebagai  tanda  hormat  dan  rasa  kagum. Tujuannya yang pokok akan mencapai Yathrib - tanah airnya yang baru - ialah meletakkan dasar kesatuan politik dan organisasi, yang  sebelum  itu  di  seluruh  wilayah  Hijaz belum dikenal; sungguhpun jauh sebelumnya di Yaman memang sudah pernah ada. Sekarang Nabi Muhammad bermusyawarah dengan kedua wazirnya  Abu  Bakr dan  Umar  -  demikianlah  mereka dinamakan. Dengan sendirinya yang menjadi pokok pikirannya yang  mula-mula  ialah  menyusun barisan  kaum Muslimin serta mempererat persatuan mereka, guna menghilangkan segala  bayangan  yang  akan  membangkitkan  api permusuhan  lama di kalangan mereka itu. Strategi Nab

Melaksanakan Sholat Jum'at Di Jalan Raya, Bagaimana hukumnya?

Persoalan Melaksanakan Sholat Jum'at Di Jalan Raya, saat ini banyak dibicarakan di medsos. Mereka mencoba menjawab pertanyaan Bagaimana hukumnya? Ilustrasi Jawaban Tidak ada yang mensyaratkan sholat jum'at harus di dalam masjid selain madzhab Maliki. Madzhab Syafii yang diikuti oleh mayoritas warga Indonesia, tidak melarang sholat jum'at di luar masjid. Itu artinya, sholat jum'at di jalan raya tetap sah. Berikut ta'bir dalam kitab-kitab madzhab syafii: قال في حاشية الشرواني على تحفة المنهج قول المتن في خطة أبنية...... الخ اي وان لم تكن في مسجد. اھ وقال في مغني المحتاج على المنهاج ص ٤١٧ جز اول في قول المتن( أن تقام في خطة أبنية أوطان المجمّعين) اي وان لم تكن في مسجد. اھ وقال في شرح المحلي على المنهاج ص ٢٧٢ جز اول   في قول المتن ( أن تقام في خطّة أبنية أوطان المجمّعين) لأنها لم تقم في عصر النّبيّ صلى اللّه عليه وسلّم والخلفاء الراشدين إلاّ في مواضع الإقامة كما هو معلوم وهي ما ذكر سواء فيه المسجد والدّار والفضاء ..اھ قال

Tafsir Surat An-Nisa : 47 Tentang Hari Sabtu

Tafsir Surat An-Nisa : 47 Tentang Hari Sabtu , - Dalam al-quran, diahir surat anisa’ ayat 47 terdapat kalimat (yang artinya) “atau kami laknat mereka sebagaimana kami melaknat orang-orang (yang berbuat maksiat) pada hari sabtu...” Di sana terdapat kalimat hari sabtu dan tentunya ini melahirkan pertanyaan tentang hari sabtu dan itulah yang ditanyakan oleh member grup Fiqih Madzhab Syafi’i yang saya dirikan di facebook. Berikut pertanyaan tentang Tafsir Surat An-Nisa Ayat 47 Tentang Hari Sabtu. Alam Poetra Losariez السلا م عليكم .... Mohon penjelasan para alim,ustadz,ustadzah . Dalam surat an_nisa ayat 47 (d terakhir surat )yangg ber bunyi : ٠٠٠٠اونلعنهم كما لعنا اصحب السبت وكان امرالله مفعولا(٤٧) “... ataw kami laknat mereka sebagaimana kami melaknat orang-orang(yang berbuat maksiat) pada hari sabat(sabtu).dan ketetapan bagi allah pasti berlaku(Q,S an_nisa ayat 47) Pertanyaannya ... : ada apa dengan hari sabtu ? apakah hari sabtu hari yang d istimewakan a