Wahhabi: Antara Bid'ah Pengumpulan Al-Qur'an dan Maulid Nabi,- Jika anda membaca artikel atau buku wahhabi yang membahas masalah perbuatan bid'ah, maka anda akan menemukan alasan yang sama, yakni bahwa perbuatan itu tidak pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
Karenanya jangan heran kalau para ustad wahhabi ketika mengomentari amalan tersebut selalu bilang begini: Jika Rosul mengamalkan ini, kami pasti akan melaksanakannya.
Sebagai contoh masalah maulid Nabi. Wahhabi menilainya sebagai amalan bid'ah. Sebab maulid nabi tidak ada dalilnya.
Saat kita tunjukan dalilnya, yakni puasa hari senin, mereka menolak dalil tersebut. Kata mereka: "Rosululloh memperingati hari kelahirannya dengan puasa. Sedangkan maulid nabi yang kalian lakukan bukan dengan puasa. Jadi keduanya jauh berbeda."
Di sini jelas, bahwa suatu amalan bisa diterima dan tidak dikatakan sebagai bid'ah manakala amalan tersebut dilakukan oleh Nabi secara persis. Jika cara pelaksanaannya berbeda, maka amalan tersebut aalah bid'ah yang tertolak dan sesat.
Dalam artikel ini kita akan menggunakan tolok ukur tersebut. Kita melakukan pendekatan melalui persetujuan. Untuk sementara kita setuju bahwa Setiap amalan yang tidak pernah dilakukan oleh nabi secara persis, maka amalan itu disebut sebagai perbuatan bid'ah yang tertolak dan sesat.
Silahkan anda baca sejarah kholifah Abu Bakar. Apa yang terjadi di sana? Ternyata ada perbuatan bid'ah berupa Pengumpulan Al-Qur'an dalam satu mushaf. Wahhabi mengetahui ini; bahwa Pengumpulan Al-Qur'an tidak pernah dilakukan oleh Nabi.
Namun apakah Wahhabi menolaknya? Apakah Wahhabi menyebutnya sebagai perbuatan sesat sebagaimana mereka menolak maulid nabi dan menyebutnya sebagai perbuatan dholal?
Ternyata tidak. Sebaliknya, mereka menerima perbuatan bid'ah itu. Kita bertanya-tanya, Mengapa?
Bukankah Nabi tidak pernah membukukan Al-qur'an? Bukankah beliau tidak pernah memerintah sahabat untuk mengumpulkan alquran dalam satu mushaf?
Jawaban dari ulama wahhabi; Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan yang disadur oleh salah satu web wahhabi, almanhaj sebagaiberikut:
Dan pengumpulan Al-Qur’an dalam satu kitab, ada rujukannya dalam syariat karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memerintahkan penulisan Qur’an. Tapi penulisannya masih terpisah-pisah. Maka dikumpulkan oleh para sahabat Radhiyallahu anhum menjadi satu mushaf untuk menjaga keutuhannya.
Mereka menggunakan riwayat tersebut sebagai dalil. Padahal mereka tahu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan penulisan Qur’an, beliau tidak memerintah para sahabat untuk mengumpulkannya dalam satu mushaf.
Menulis dan mengumpulkan adalah dua hal yang berbeda sebagaimana memperingati maulid nabi dengan cara puasa hari senin dan peringatan maulid nabi di bulan mulud adalah dua hal yang berbeda.
Jika peringatan Maulid nabi disebut amalan bid'ah karena pelaksanaannya tidak sama persis dengan apa yang dilakukan oleh Nabi, mengapa pengumpulan al-quran tidak disebut bid'ah?
Antara Bid'ah Pengumpulan Al-Qur'an dan bid'ah Maulid Nabi memiliki penilaian yang berbeda meskipun keduanya sama-sama tidak pernah dilakukan oleh Rosul secara persis. Mengapa? Jawab Wahhai Wahhabiyuuun!!!
Comments
Post a Comment