Skip to main content

Cara Mensucikan Hadas Kecil dan Besar

Cara Mensucikan Hadas Kecil dan Besar Belajar cara mensucikan hadas kecil dan besar sangatlah penting agar ibadah yang memiliki syarat suci dari keduanya menjadi sah. Ketidak tahuan pada cara mensucikan akan berakibat fatal yaitu tidah sahnya ibadah. Meskipun agama mengampuni kesalahan yang lahir dari ketidak tahuan namun agama tidak memberi ampunan untuk mereka yang malas belajar.

Sebelum memelajari cara mensucikan hadas ada baiknya jika terlebih dahulu kita mengetahui pengertian. Hadas adalah keadaan tidak suci yang menghalangi seseorang untuk melakukan ibadah seperti sholat dan thowaf.

Jenis atau macam hadas ada dua; hadas kecil dan hadas besar. Hadas kecil adalah sesuatu yang mewajibkan wudu seperti buang air dan buang angin. Hadas besar adalah sesuatu yang mewajibkan manda seperti haid dan junub.

Hadas Kecil

Cara mensucikan hadas kecil adalah dengan wudu. Fardu wudu ada enam yaitu niat, membasuh wajah, membasuh kedua tangan hingga siku, mengusap sebagian kepala, membasuh kedua kaki hingga mata kaki dan tertib.

Niat

Niat adalah menyengaja sesuatu bersamaan dengan pekerjaannya, adapun tempatnya niat adalah di dalam hati sedangkan mengucapkan dengan lisan itu sunnah. Waktu pelaksaan niat adalah pada awal mengerjakan sesuatu. Dalam wudu niat dilakukan ketika membasuh wajah.
Adapun lafal niat wudu adalah “nawaitul wudu’a lirof’il hadasil asghori lillahi ta’ala”. Artinya saya niat wudu untuk menghilangkan hadas kecil karena Alloh ta’ala.

Membasuh Wajah

Batasan wajah yang harus dibasuh saat mensucikan hadas kecil adalah seluruh wajah yang terdiri dari lebar dan tinggi. Lebar wajah yang harus dibasuh adalah antara telinga kanan dan kiri sedangkan tinggi wajah yang harus dibasuh adalah dari tempat tumbuhnya rambut kepala hingga dagu. Rambut rawis atau godek termasuk bagian wajah, maka harus ikut dibasuh juga.

Membasuh Kedua Tangan

Batasan tangan yang harus dibasuh adalah dari ujung jari sampai siku dengan mengambil sedikit bagian atas siku. Dan disunahkan membasuh hingga pertengahan lengan tangan.

Mengusap Sebagian Kepala

Yang dimaksud adalah mengusap rambut kepala minimal satu helai rambut. Dan disunahkan membasuh seluruh rambut. Bagi orang yang tidak memiliki rambut, maka pengusapan dilakukan pada kulit kepala yang secara umum menjadi tempat tumbuhnya rambut.

Membasuh Kaki

Yang harus dibasuh adalah telapak kaki hingga mata kaki.

Tertib

Tertib adalah mendahulukan anggota wudu yang pertama. Jadi lima fardu wudu di atas harus dilakukan secara berurut dan tidak boleh diacak. Misalnya kaki dulu atau tangan dulu.

Selain dari keenam perkara di atas adalah merupakan kesunahan wudu seperti membasuh tangan, berkumur, menghisab air ke hidung, membasuh telinga dan lain-lain. 

Hadas Besar

Cara mensucikan hadas besar adalah dengan mandi. Kefarduan mandi ada dua yaitu niat dan menyiram badan menggunakan air. Adapun niat mandi untuk menghilangkan hadas adalah nawaitul ghusla lirof’il hadasil akbari lillahi ta’ala. artinya, saya niat mandi untuk menghilangkan hadas besar.


Demikianlah cara mensucikan hadas kecil dan besar. Untuk penjelasan yang kurang bisa dipahami bisa ditanyakan pada komen yang telah disediakan. 

Comments

Popular posts from this blog

Tafsir Surat An-Nisa : 47 Tentang Hari Sabtu

Tafsir Surat An-Nisa : 47 Tentang Hari Sabtu , - Dalam al-quran, diahir surat anisa’ ayat 47 terdapat kalimat (yang artinya) “atau kami laknat mereka sebagaimana kami melaknat orang-orang (yang berbuat maksiat) pada hari sabtu...” Di sana terdapat kalimat hari sabtu dan tentunya ini melahirkan pertanyaan tentang hari sabtu dan itulah yang ditanyakan oleh member grup Fiqih Madzhab Syafi’i yang saya dirikan di facebook. Berikut pertanyaan tentang Tafsir Surat An-Nisa Ayat 47 Tentang Hari Sabtu. Alam Poetra Losariez السلا م عليكم .... Mohon penjelasan para alim,ustadz,ustadzah . Dalam surat an_nisa ayat 47 (d terakhir surat )yangg ber bunyi : ٠٠٠٠اونلعنهم كما لعنا اصحب السبت وكان امرالله مفعولا(٤٧) “... ataw kami laknat mereka sebagaimana kami melaknat orang-orang(yang berbuat maksiat) pada hari sabat(sabtu).dan ketetapan bagi allah pasti berlaku(Q,S an_nisa ayat 47) Pertanyaannya ... : ada apa dengan hari sabtu ? apakah hari sabtu hari yang d istimewakan a...

Terjemahan Kitab Aqidatul Awam

Terjemahan Kitab Aqidatul Awam Kitab aqidatul awam   adalah kitab tipis karya Sayyid Ahmad Marzuqi. Kitab yang berjumlah 57 bait ini merupakan konsep aqidah asyariyah.  Secara global kitab ini membahas rukun iman yang jumlahnya ada enam; iman kepada Alloh, Iman kepada malaikat Alloh, Iman kepada kitab Alloh, Iman kepada para Nabi, Iman kepada qodho dan qodar, dan iman kepada hari ahir. Oleh karena itu kitab ini sangat penting kita kaji demi menjaga aqidah kita agar tidak teracuni oleh aqidah sesat yang belakangan ini menjamur di Indonesia. Namun karena kitab Aqidatul Awam menggunakan bahasa arab, maka saya pikir perlu diadakan pengalihan bahasa supaya kandungan kitab ini bisa dipahami oleh mereka yang belum belajar bahasa arab. Berikut Terjemahan Kitab Aqidatul Awam. Muqodimah أَبْـدَأُ بِـاسْمِ اللهِ وَالرَّحْـمَنِ ۩ وَبِالرَّحِـيْـمِ دَائـِمِ اْلإِحْـسَانِ Saya mulai dengan asmanya Allah; yang Pengasih Sayang artinya bismillah. فَالْحَـمْـدُ ِللهِ الْـ...

Redaksi Sholawat Bidah Wahhbi

Sebagai sempalan yang lahir dari tempat timbulnya fitnah (Najed-red) tentu tidak afdhol jika wahhabi tidak usil terhadap amaliyah umat islam. Salah satunya adalah masalah membuat redaksi sholawat . Menurut wahhabi, redaksi sholawat harus datang dari Rosululloh. Redaksi yang tidak datang dari beliau berarti sholawat bidah yang sesat. Ustadz Achmad  Rofi’i, Lc. MM.Pd , d alam artikel berjudul Sholawat Yang Bukan Sholawat mengatakan: “Sholawat yang kita pelajari adalah bukan wewenang kita untuk mengarang-ngarang sendiri Redaksi / Kalimat Sholawat  tersebut, melainkan itu merupakan wewenang Rosuulullooh” Kontan mereka menyesatkan umat islam yang membaca sholawat badar, tibbil qulub, nariyah dan lain-lain yang rdaksinya disusun oleh ulama ahlu sunah waljamaah. Salah satu situs milik wahhabi akhwat.web.id pada 28- 2- 2008 merilis artikel berjudul Shalawat-Shalawat Bidah. Dalam artikel itu, wahhabi mencatat bebarapa sholawat yang mereka sebut bidah...