Skip to main content

Inilah Dalil Peringatan Maulid Nabi

Pertanyaan yang selalu diajukan oleh penentang peringatan maulid nabi adalah Mana dalil Peringatan Maulid Nabi. Untuk menjawab pertanyaan itu maka saya katakan Inilah Dalil Peringatan Maulid Nabi. 

Apa Itu Peringatan Maulid Nabi?

Syekh Muhammad Ayidi dalam kitab Maulid Nabi menjelaskan pengertian peringatan maulid nabi sebagai berikut:

الاحتفال بالمولد النبوي هو القيام بأعمال وتصرفات تدل على الفرح والمحبة لرسول الله صلى الله عليه وسلّم

Artinya: “Peringatan maulid nabi adalah melakukan beberapa perbuatan yang menunjukan rasa senang dan cinta kepada Rosululloh SAW.”

Peringatan maulid nabi bukanlah suatu ibadah melainkan adat. Sayyid Muhammad Bin Alawi Al-Maliki dalam Mafahim berkata: “Berkumpul untuk memperingati maulid nabi adalah adat dan bukan ibadah.”

Adat ini telah berlangsung sejak abad ke tujuh hijriyah. Pelopornya adalah raja Muzhofar; penguasa Ibril, Irak. Untuk lebih jelasnya silahkan baca artikel saya berjudul Sejarah Kelam Maulid Nabi?

Waktu pelaksanaan peringatan maulid nabi tidak dihususkan. Jadi tidak harus pada tanggal 12 robiul awal. Kita boleh melaksanakannya pada tanggal 1 atau 2 atau 3 atau... atau... hingga tanggal ahir bulan robiul awal. Bahkan kita boleh membaca kitab-kitab maulid nabi setiap hari diluar bulan robiul awal.

Setelah mengetahui pengertian Peringatan Maulid Nabi selanjutnya kita akan membahas dalil peringatan maulid nabi.

Dalil Pertama

Inilah Dalil Peringatan Maulid NabiPeringatan maulid nabi merupakan wujud rasa senang dan syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW. Kita merasa senang dan bersyukur atas rahmat Alloh yang dianugrahkan kepada kita dengan mengutus Nabi Muhammad SAW. Dalam surat Yunus : 58 Alloh SWT memerintahkan kita untuk menunjukan rasa senang sebab rahmat Alloh.

قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ

Artinya: “Katakanlah: ‘Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira.”

Wahhabi berkata: “Rahmat dalam ayat di atas bukan Nabi Muhammad. Tidak ada satupun ulama ahli tafsir yang menafsirkan karunia dan rahmat dalam ayat itu sebagai Nabi Muhammad.”

Kepadanya saya katakan: Anda benar, Ulama berbeda pendapat dalam menafsirkan maksud rahmat dalam ayat itu. Dan mayoritas ulama menafsirkan rahmat dalam yunus : 58 sebagai Al-Quran.

Namun tahukah anda bahwa metode tafsir yang paling baik adalah menafsirkan quran dengan quran.

Jika kita baca al-quran dari awal hingga ahir, maka kita akan temui banyak sekali hal-hal yang disebut sebagai rahmat Alloh. Al-baqoroh : 178 menyebut qishos sebagai rahmat Alloh. An-Nisa : 175 menyebut surga sebagai rahmat Alloh. Al-An’am : 154 menyebut taurot sebagai rahmat Alloh. Hud : 11 menyebut kesehatan dan kekayaan sebagai rahmat Alloh dan masih banyak hal selain al-quran yang disebut sebagai rahmat Alloh.

Jadi maksud rahmat Alloh dalam yunus : 58 tidak terbatas hanya pada Al-quran. Ini menjadi alasan mengapa para ulama berbeda pendapat dalam menafsirkan kata rahmat pada ayat itu.

Jika kita menggunakan metode tafsir quran dengan quran maka tidak ada salahnya jika kita memasukan nabi Muhammad sebagai salah satu dari rahmat Alloh. Sebab dalam al-anbiya’ : 107 dijelaskan bahwa tujuan di utusnya Nabi Muhammad adalah sebagai rahmat bagi semesta alam.

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلاَّ رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

Artinya: “Tidaklah aku mengutus mu (Muhammad) kecuali sebagai rahmat bagi semesta alam.”

Ibn Katsir ketika menafsirkan ayat di atas meriwayatkan hadits dari Abu Huroiroh bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

إِنَّمَا أَنَا رَحْمَةٌ مُهْدَاةٌ

Artinya: “Sesungguhnya aku adalah rahmat yang memberi petunjuk.”

Ibn Katsir juga meriwayatkan hadits dari Ibnu Umar bahwa Rosululloh SAW bersabda:
إن الله بعثني رحمة مهداة

Artinya: “Alloh mengutusku sebagai rahmat yang pemberi petunjuk.”

Ayat dan dua hadits di atas menunjukan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah termasuk rahmat Alloh. Alloh memerintah kita untuk bergembira sebab rahmat Alloh. Oleh karena itu kami bergembira dan bersyukur atas lahirnya Nabi Muhammad SAW dengan cara memperingati maulid beliau.

Dalil Ke-dua

Tujuan dari maulid Nabi adalah menceritakan sejarah Nabi Muhammad SAW. Menceritakan sejarah nabi adalah merupakan perintah al-quran. Alloh sendiri menceritakan kisah-kisah para nabi, Hud : 120

وَكُلًّا نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنْبَاءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَ وَجَاءَكَ فِي هَذِهِ الْحَقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَذِكْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ

Artinya: Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.

Wahhabi: “Yang dikisahkan oleh Alloh bukan sejarah Nabi Muhammad melainkan nabi-nabi sebelum beliau. Bagaimana bisa Hud : 120 dijadikan sebagai dalil peringatan maulid nabi.

Sunni : “silahkan anda baca baik-baik al-quran dari awal hingga ahir. Maka anda akan menemukan banyak sekali kisah tentang Nabi Muhammad. Sebagai contoh adalah surat al-alaq dan surat abasa.”

Wahhabi: “Ok, menceritakan sejarah nabi adalah hal yang baik. Namun untuk mengetahui sejarah beliau tidak harus dengan memperingati maulid nabi.”

Sunni: “Yang bilang harus dengan maulid nabi itu siapa? Saya tidak pernah bilang begitu. Tetapi saya bilang bahwa tujuan peringatan maulid nabi adalah untuk mengkisahkan sejarah nabi Muhammad SAW. Tujuan ini merupakan refleksi dari surat hud : 120.

Wahhabi: “tetapi peringatan maulid nabi menyebabkan terjadinya kemaksiatan seperti bercampurnya laki-laki dan perempuan.”

Sunni : “Barangkali itu memang terjadi pada sebagian acara peringatan maulid nabi. Namun itu bukan tujuan. Apakah setiap hal yang di dalamnya terjadi percampuran antara laki-laki dan perempuan kemudian anda mengharamkannya?

Jika demikian, mengapa anda tidak mengharamkan towaf. Bukankah ketika kita towaf terjadi percampuran antara laki-laki dan perempuan. Mengapa juga anda tidak mengharamkan berdirinya pasar dan swalayan. Bukankah ditempat-tempat itu terjadi percampuran antara laki-laki dan perempuan?

Dalil Ke-tiga

Dalam peringatan maulid nabi, kita juga membaca syair-syair pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Ini merupakan wujud pengamalan terhadap kandungan Al-Quran. Mengapa? Sebab dalam banyak ayat, Alloh memuji Nabi Muhammad. Sayyid Muhammad Bin Alawi Al-Maliki berkata:

إن الله سبحانه تعالى مدح رسوله في كتابه العظيم بالخلق العظيم وبالأوصاف العظيمة

Artinya: Sesungguhnya Alloh SWT memuji Rosululloh SAW di dalam kitabnya yang agung dengan menyebut beliau sebagai manusia yang berahlak dan sifat-sifat mulia {Haulal Ihtial Bilmaulidin Nabi 1/13}

Alloh memuji Nabi Muhammad sebagai manusia yang berahlak mulia. Al-Qolam : 4

وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ

Artinya: “Dan seungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas ahlak yang mulia.”
Sayyidatuna Aisyah Rha juga memuji Nabi Muhammad SAW dengan pujian yang sangat luar biasa. Kata beliau:
كان خلقه القرآن
Artinya: “Ahlak beliau adalah Al-quran.”

Alloh memuji Nabi Muhammad sebagai manusia mulia At-Taubah : 128
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

Artinya: “Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.”

Apakah kemudian orang-orang ahmaq dari golongan wahhabi itu akan berkata: “ooo... ternyata Alloh telah melakukan perbuatan ghuluw (berlebihan) dalam memuji Nabi.”

Dalil Ke-empat

Peringatan maulid nabi diisi dengan berbagai kegiatan yang diperintahkan oleh agama seperti mendengarkan bacaan sebagian ayat al-quran dan sholawat; sodaqoh dan mendengarkan ceramah.
Apakah orang-orang ahmaq yang tersebar dalam aliran wahhabi akan berkata: “ooo semua kegitan itu adalah perbuatan sesat?

Wahhabi: “bukan kegiatan-kegiatan itu yang sesat tetapi yang sesat adalah memperingati maulid nabi.”

Sunni: “Apakah anda akan mengatakan bahwa Alloh sesat sebab dalam al-quran Alloh menyinggung maulid nabi Yahya. Maryam : 15
وَسَلَامٌ عَلَيْهِ يَوْمَ وُلِدَ وَيَوْمَ يَمُوتُ وَيَوْمَ يُبْعَثُ حَيًّا
Artinya: “Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali.”

Alloh juga menyinggung maulid Nabi Isa. Maryam : 33
وَالسَّلَامُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا
Artinya: “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.”

Wahhabi: Dua ayat di atas, bukan perintah merayakan maulid nabi. Bagaimana bisa anda menjadikan dua ayat itu sebagai dalil?

Sunni: “Saya tidak mengatakan bahwa dua ayat di atas merupakan perintah memperingati maulid nabi tetapi saya mengatakan bahwa dua ayat di atas menyinggung masalah maulid.
Mengapa saya menjadikan dua ayat di atas sebagai dalil maulid nabi? Alasannya adalah karena dua ayat itu membicarakan kisah kelahiran. Dan saya menyebut pembicaraan tentang kelahiran adalah sebentuk peringatan.

Terserah anda mau menyebutnya sebagai apa namun apapun sebutan yang anda berikan tetap saja mengandung makna peringatan kelahiran nabi.

Berkenaan dengan peringatan maulid, Nabi Muhammad juga memperingati hari kelahiran beliau. Ketika nabi Muhammad SAW ditanya mengenai puasa hari senin beliau menjawab bahwa karena pada hari itu beliau dilahirkan.

Apakah anda juga akan mengatakan nabi Muhammad sebagai orang yang sesat karena beliau juga memperingati hari kelahiran beliau?

Wahhabi: memang benar nabi Muhammad merayakan hari kelahiran beliau tetapi dengan cara berpuasa bukan dengan cara yang kalian lakukan. Memperingati maulid nabi dengan cara berpuasa adalah sunah. Tetapi dengan cara selain puasa adalah bidah yang sesat.

Sunni: ucapan anda mengalami kontradiksi. Tadi anda mengatakan bahwa yang bidah sesat adalah peringatan maulid nabi namun sekarang anda mengakui bahwa memperingati hari kelahiran nabi adalah sunah. Tadi anda mengatakan bahwa kegiatan yang kami lakukan tidak sesat namun sekarang anda mengatakan sesat.

Saya teringat sebuah kaidah bahwa Al-batil mutanaqidh. Kebatilan pasti saling bertentangan. Karena ucapan anda saling bertentangan, maka dengan tanpa rasa sungkan dan kikuk lagi saya katakan bahwa pendapat anda batil.

Runtuhnya Dalil Wahhabi

Dalam membidahkan peringatan maulid nabi, wahhabi menggunakan dua dalil. Pertama, karena peringatan maulid nabi menyerupai orang kafir yakni peringatan natal. Kedua, karena ulama salaf tidak melakukan peringatan maulid nabi.

Tanggapan Pertama

Letak kesamaan maulid nabi dan natal hanya karena keduanya sama-sama memperingati hari kelahiran. Namun ada perbedaan mendasar yang menyebabkan keduanya berbeda.
Maulid nabi adalah untuk memperingati kelahiran seorang nabi sedangkan natal adalah untuk memperingati kelahiran tuhan. Apakah anda akan menyamakan antara nabi dan tuhan?

Wahhabi: “Itukan anggapan orang kristen. Dalam islam, Isa adalah nabi. Bukan tuhan.”

Sunni: “Anda itu raksyek. Tadi anda mengatakan maulid nabi menyerupai orang kafir. Giliran saya tunjukan perbedaan maulid nabi dengan natal, anda malah memosisikan nabi Isa dalam pandangan islam. :D

Jika Isa diposisikan sebagai nabi, maka peringatan maulid nabi tidak menyerupai orang kafir. Mengapa? Sebab natal bukan memperingati kelahiran nabi melainkan kelahiran tuhan.

Wahhabi berkata: “Ucapan anda membuat saya bingung.”

Sunni: “Itu wajar sebab kemampuan anda memang dibawa rata-rata.. hehehe. Begini: anda bilang maulid nabi menyerupai natal. Coba anda tanya sama orang kristen, natal itu untuk memperingati hari kelahiran nabi atau tuhan?

Wahhabi: “Menurut mereka natal adalah untuk memperingati kelahiran tuhan.”

Sunni: “maulid nabi yang kami lakukan adalah untuk memperingati kelahiran nabi. Pertanyaan saya: tuhan dan nabi sama kagak?

Wahhabi: tidak.

Sunni: lalu dimana letak kesamaan peringatan maulid nabi dan natal?

Wahhabi: “Keduanyakan sama-sama memperingati kelahiran.”

Sunni: anda itu keras kelapa ya.. (Ups salah) maksud saya keras kepala (He he he) Begini: monyet punya mata, hidung dan mulut. Syekh Al-Bani juga punya mata, hidung dan mulut. Apakah anda akan bilang: “ooo, Syekh Al-bani menyerupai monyet.” :D

*** Itu jawaban humor saya. Biar suasana agak adem dikit. Bagi yang ingin membaca jawaban ilmiyah, silahkan meluncur ke artikel Apakah Peringatan Maulid Nabi Menyerupai Orang Kafir.

Tanggapan Kedua

Alasan karena ulama salaf tidak melakukan peringatan maulid nabi merupakan kedustaan wahhabi untuk menipu umat islam. Mengapa? Sebab ulama salaf sepakat atas kesunahan puasa hari senin. Mengapa mereka puasa hari senin? Sebab nabi melakukannya. Mengapa Nabi melakukannya? Karena untuk memperingati hari kelahiran beliau. Jadi ulama salaf memperingati maulid nabi.

Ternyata wahhabi tidak konsisten dengan alasan ini. Dalam kasus lain mereka melegalkan amalan yang tidak dilakukan oleh ulama salaf. Buktinya bisa anda lihat dalam artikel Runtuhnya Dalil Wahhabi Terkait Peringatan Maulid Nabi

Menjadikan ketiadaan dimasa lampau sebagai dalil disebut istishab. Wahhabi menggunakan istishab sebagai dalil untuk mengharamkan peringatan maulid nabi.

Padahal menurut Ibnu taimiyah, istishab adalah dalil lemah dan rendah yang derajatnya dibawah dalil keumuman suatu lafal. Ketika keduanya bertentangan, maka dalil istishab kalah. Selengkapnya bisa anda baca dalam artikel Dalil Wahhabi Runtuh Oleh Fatwa Ibn Taimiyah

Comments

  1. Dalil Pertama

    Kenapa harus ikut Adat yang berlangsung sejak abad ke tujuh hijriyah. Pelopornya adalah raja Muzhofar; penguasa Ibril, Irak. ?
    bukan kah yang harus di anut itu nabi muhammad ya ? kan gak ada contoh dari nabi muhammad,, trus kenapa adat yang tidak ada contohnya harus di lakukan ? trus di dalil pertama,, gak ada tuh dalil yang tegas ?,, itu kan al-qur'an yang mengutamakan nabi. supaya kita lebih tau sikap" nabi..

    Dalil Ke 2

    Lah kan tinggal mengkaji al-qur'an ? kok kalu di al-qur'an ada critanya. trus maulid buad apa ? kan gak ada tuntunan, kan emg kwjiban muslim mengkaji al-qur'an.

    dalil ke 3

    Loh kok malah gitu ya. al-qur'an kan menceritakan, bukannya memuji, itu pengetahuan deh, bukannya allah yang memuji berlebihan, kayaknya manusianya deh, sampe" di ada'in maulid..

    Dalil ke 4

    dalil 2 itu kan menjelaskan, agama yang di bawa rasulullah pembawa rahmat.. kok di ada" sendiri sih kalu itu menyinggung ? maksa ya maksa ni ?
    tapi kok ada dalil yang menyamai KUMIS di suruh menyelisihi dan panjangkanlah jenggot ? ni kan perkara enteng.. tpi ni maulid loh, ni beberapa yang aq tau..

    Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda,

    لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا لَا تَشَبَّهُوا بِالْيَهُودِ وَلَا بِالنَّصَارَى فَإِنَّ تَسْلِيمَ الْيَهُودِ الْإِشَارَةُ بِالْأَصَابِعِ وَتَسْلِيمَ النَّصَارَى الْإِشَارَةُ بِالْأَكُفِّ

    “Bukan termasuk golongan kami siapa yang menyerupai kaum selain kami. Janganlah kalian menyerupai Yahudi, juga Nashrani, karena sungguh mereka kaum Yahudi memberi salam dengan isyarat jari jemari, dan kaum Nasrani memberi salam dengan isyarat telapak tangannya” (HR Tirmidzi, hasan)

    Dari Ibn Umar beliau berkata, “Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda,

    مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

    ‘Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk bagian dari mereka” (HR Abu Dawud, hasan)

    Dari Umar radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda,

    بعثت بين يدي الساعة بالسيف حتى يعبد الله تعالى وحده لا شريك له و جعل رزقي تحت ظل رمحي و جعل الذل و الصغار على من خالف أمري و من تشبه بقوم فهو منهم

    “Aku diutus dengan pedang menjelang hari kiamat hingga mereka menyembah Allah Ta’ala semata dan tidak mempersekutukanNya dengan sesuatupun, dan telah dijadikan rizkiku di bawah bayangan tombakku, dijadikan kehinaan dan kerendahan bagi siapa yang menyelisihi perkaraku. Dan barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk bagian dari mereka” (HR Ahmad, dishahihkan oleh Al Albani)

    Juga terdapat hadits dalam masalah menyelisihi kaum musyrikin yaitu dari Ibn Umar dari Nabi shallallaahu alaihi wa sallam beliau bersabda,

    خَالِفُوا الْمُشْرِكِينَ وَفِّرُوا اللِّحَى وَأَحْفُوا الشَّوَارِبَ

    “Selisihilah kaum musyrikin, biarkanlah jenggot, pendekkanlah kumis” (Muttafaqun ‘alaih)

    Dari Ya’la ibn Syaddad ibn Aus dari bapaknya beliau berkata, Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda,

    خَالِفُوا الْيَهُودَ فَإِنَّهُمْ لَا يُصَلُّونَ فِي نِعَالِهِمْ وَلَا خِفَافِهِمْ

    “Selisihilah kaum Yahudi karena sesungguhnya mereka tidak pernah shalat dengan memakai sandal mereka dan tidak pula dengan khuf mereka” (HR Abu Dawud, sanadnya hasan)

    Menurut saya dalil di artikel ini gak ada yang tegas deh,
    contoh dalil yang tegas kayak ini deh prasa'an, bukan sih anggapan ini menyerempet ke maulid..

    nih contoh dalil tegas.

    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

    « أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ »

    “Kemudian daripada itu, sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Al-Qur’an dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad, dan seburuk-buruk perkara adalah perkara-perkara yang baru dan semua bid’ah adalah kesesatan” (HR Muslim no 2042).

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dalil Pertama

      Kenapa harus ikut Adat yang berlangsung sejak abad ke tujuh hijriyah. Pelopornya adalah raja Muzhofar; penguasa Ibril, Irak. ?
      ==================
      Perasaan saya tidak mengatakan "Harus mengikuti Adat". Dalam artikel saya hanya mengatakan bahwa peringatan maulid nabi adalah adat. Saya sama sekali tidak mengatakan " Harus mengikuti adat"

      Saran saya: Baca Baik2 artikelnya sebelum komen.

      Dalil Ke 2

      Lah kan tinggal mengkaji al-qur'an ? kok kalu di al-qur'an ada critanya. trus maulid buad apa ? kan gak ada tuntunan, kan emg kwjiban muslim mengkaji al-qur'an.
      =============
      Coba saya carikan cerita Nabi Di susui oleh Halimah Assa'diyah di alquran. Kan nt dah mengkaji alquran... :D

      dalil ke 3

      Loh kok malah gitu ya. al-qur'an kan menceritakan, bukannya memuji, itu pengetahuan deh, bukannya allah yang memuji berlebihan, kayaknya manusianya deh, sampe" di ada'in maulid..
      ==================
      Saya yakin anda kagak pernah membaca al quran... sehingga tidak tahu ayat ayat yang memuji al quran. Coba baca ini:
      وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ

      Artinya: “Dan seungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas ahlak yang mulia.”

      Menurut anda, itu pujian abukan?

      Dalil ke 4

      dalil 2 itu kan menjelaskan, agama yang di bawa rasulullah pembawa rahmat.. kok di ada" sendiri sih kalu itu menyinggung ? maksa ya maksa ni ?
      ===============

      kelihatan banget kagak ngerti bahasa arab. Ini dalil ke empat:
      Maryam : 15
      وَسَلَامٌ عَلَيْهِ يَوْمَ وُلِدَ وَيَوْمَ يَمُوتُ وَيَوْمَ يُبْعَثُ حَيًّا
      Artinya: “Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali.”

      Alloh juga menyinggung maulid Nabi Isa. Maryam : 33
      وَالسَّلَامُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا
      Artinya: “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.”

      Coba nt tunjukin kalimat mana yang menjelaskan "agama yang di bawa rasulullah pembawa rahmat.."

      kok di ada" sendiri sih kalu itu menyinggung ? maksa ya maksa ni ?


      Adapun mengenai hadits:
      Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda,

      لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا لَا تَشَبَّهُوا بِالْيَهُودِ وَلَا بِالنَّصَارَى فَإِنَّ تَسْلِيمَ الْيَهُودِ الْإِشَارَةُ بِالْأَصَابِعِ وَتَسْلِيمَ النَّصَارَى الْإِشَارَةُ بِالْأَكُفِّ
      ==============
      Bantahannya udah ada dalam artikel.


      Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

      « أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ »
      ==================
      Ternyata wahhabi tidak konsisten dengan alasan ini. Dalam kasus lain mereka melegalkan amalan yang tidak dilakukan oleh ulama salaf. Buktinya bisa anda lihat di http://qosimaly.blogspot.com/2014/11/runtuhnya-dalil-wahhabi-terkait.html

      Delete
  2. Wahaby koplak...otak cuma separuh...ada tdk dalil yg tegas dan jelas2 mengharamkan maulid??...coba jelaskan...

    ReplyDelete
  3. Ya Begitu Metode penyebaran wahabbi kan melalui internet dan buku juga artikel tanpa melalui guru, ya hasilnya ya begitu sok tau, dan so bener..... ada juga kitab kitabnya tapi terjemahan yang dibaca....ampuuun ampuuun generasi pengikut ulama syu'

    ReplyDelete
  4. * Matius 4:10 “Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti.”
    * Matius 23:8 “Hanya satu Rabimu.”
    * Markus 12:29 “Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa.”
    * Markus 12:32 “Tidak ada yang lain kecuali Dia (Allah).” = Laa Ilaaha Illallah
    * Lukas 10:21 “Bapa/Allah, Tuhan langit dan bumi.
    * Lukas 22 : 43-44 Yesus sangat Ketakutan melihat kedatangan malaikat dan yesus berdoa dengan sungguh-sungguh
    *
    Hanya orang orang gila yang nganggap yesus itu tuhan.

    ReplyDelete
  5. Kata admin " mnyerupai kaum klau kristen mmperingati isaalmasih krena mnganggap dia adl tuhan.
    Klau islam mmperingati muhammad krena menganggap nabi muhammad adl nabi rahmatanlil alamin"
    Sama tpi tak serupa.....

    Ingatkah asbabunnuzul peristiwa pemindahan kiblat dari masjidil aqso ke (ka'bah)masjidil haram.
    Yhudi mnganggap masjidil hram adl tanah yg dijanjikan oleh tuhan nasranipun juga mnganggap itu tmpat yg suci mnurut tuhan mreka.sedang islam mnganggap itu hanya untuk arah kiblat saja.
    Itu sama tpi tak serupa.
    Tp Allah tetap memindahkannya dgn asbabun nuzul tdak menyamai org yhudi nasroni.
    Think again mister please...
    Agar yg mmbaca tidak ikut tersesat.

    ReplyDelete
  6. Anda mengatakan "ulama salaf merayakan dgn berpuasa dihari senin"
    Semua muslim tau klau puasa senin itu dicontohkan oleh rosullullah.
    Tetapi nabi sendiri tak pernah mmberikan printah untuk mmperingati hri lahirnya selain dgn berpuasa hari senin dan kamis.adapun dgn hal2 selain yg itu adalah adat yg kalian ada2kan.
    Dgn tnpa sadar anda juga mngatakan bhwa nabi juga ambigu.
    Dgn tnpa sadar anda juga mngtkan para shabat yg sngat mncintai nabi juga ambigu krena sahabat juga mmpraktekan puasa hari senin kmis ttpi tdk mrayakannya selain dgn puasa sunah.
    Anda juga mngatakan bhwa ulama salaf ambigu krena ulama salaf tdak merayakannya dgn selain berpuasa dihari senin kamis.
    Wiih anda hebat merasa mmliki kecintaan lbih tinggi drpda kecintaannya ulama salaaf dan tabiin tabiahum dan para sahabat.

    ReplyDelete
  7. Komentar anda telah terjawab dalam artikel jika anda membaca dengan pikiran jernih.

    Wahhabi: memang benar nabi Muhammad merayakan hari kelahiran beliau tetapi dengan cara berpuasa bukan dengan cara yang kalian lakukan. Memperingati maulid nabi dengan cara berpuasa adalah sunah. Tetapi dengan cara selain puasa adalah bidah yang sesat.

    Sunni: ucapan anda mengalami kontradiksi. Tadi anda mengatakan bahwa yang bidah sesat adalah peringatan maulid nabi namun sekarang anda mengakui bahwa memperingati hari kelahiran nabi adalah sunah. Tadi anda mengatakan bahwa kegiatan yang kami lakukan tidak sesat namun sekarang anda mengatakan sesat.

    Saya teringat sebuah kaidah bahwa Al-batil mutanaqidh. Kebatilan pasti saling bertentangan. Karena ucapan anda saling bertentangan, maka dengan tanpa rasa sungkan dan kikuk lagi saya katakan bahwa pendapat anda batil.

    ReplyDelete
  8. Anda mengatakan: Yhudi mnganggap masjidil hram adl tanah yg dijanjikan oleh tuhan nasranipun juga mnganggap itu tmpat yg suci mnurut tuhan mreka.sedang islam mnganggap itu hanya untuk arah kiblat saja.

    +++++++++++++++

    Pernyataan anda salah. Yahudi dan nasrani kagak pernah menganggap masjidil haram sebagai tanah suci yg dijanjikan oleh mereka.

    Yg mereka anggap sebagai tanah suci adalah Palestina.

    Silahkan baca sejarah lagi.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Redaksi Sholawat Bidah Wahhbi

Sebagai sempalan yang lahir dari tempat timbulnya fitnah (Najed-red) tentu tidak afdhol jika wahhabi tidak usil terhadap amaliyah umat islam. Salah satunya adalah masalah membuat redaksi sholawat . Menurut wahhabi, redaksi sholawat harus datang dari Rosululloh. Redaksi yang tidak datang dari beliau berarti sholawat bidah yang sesat. Ustadz Achmad  Rofi’i, Lc. MM.Pd , d alam artikel berjudul Sholawat Yang Bukan Sholawat mengatakan: “Sholawat yang kita pelajari adalah bukan wewenang kita untuk mengarang-ngarang sendiri Redaksi / Kalimat Sholawat  tersebut, melainkan itu merupakan wewenang Rosuulullooh” Kontan mereka menyesatkan umat islam yang membaca sholawat badar, tibbil qulub, nariyah dan lain-lain yang rdaksinya disusun oleh ulama ahlu sunah waljamaah. Salah satu situs milik wahhabi akhwat.web.id pada 28- 2- 2008 merilis artikel berjudul Shalawat-Shalawat Bidah. Dalam artikel itu, wahhabi mencatat bebarapa sholawat yang mereka sebut bidah...

Nabi Muhammad Mempersaudarakan Muhajir dan Anshor

Persaudaraan  Muhajir dan Anshor Madinah yang saat itu bernama Yatsrib merupakan fase  baru  dalam hidup Nabi Muhammad . Di sini dimulainya suatu fase politik yang telah diperlihatkan oleh Muhammad dengan segala kecakapan, kemampuan dan pengalamannya, yang akan membuat orang jadi termangu, lalu menundukkan  kepala  sebagai  tanda  hormat  dan  rasa  kagum. Tujuannya yang pokok akan mencapai Yathrib - tanah airnya yang baru - ialah meletakkan dasar kesatuan politik dan organisasi, yang  sebelum  itu  di  seluruh  wilayah  Hijaz belum dikenal; sungguhpun jauh sebelumnya di Yaman memang sudah pernah ada. Sekarang Nabi Muhammad bermusyawarah dengan kedua wazirnya  Abu  Bakr dan  Umar  -  demikianlah  mereka dinamakan. Dengan sendirinya yang menjadi pokok pikirannya yang  mula-mula  ialah  menyusun barisan  kaum Muslimin serta mempererat persatuan...

Tafsir Surat An-Nisa : 47 Tentang Hari Sabtu

Tafsir Surat An-Nisa : 47 Tentang Hari Sabtu , - Dalam al-quran, diahir surat anisa’ ayat 47 terdapat kalimat (yang artinya) “atau kami laknat mereka sebagaimana kami melaknat orang-orang (yang berbuat maksiat) pada hari sabtu...” Di sana terdapat kalimat hari sabtu dan tentunya ini melahirkan pertanyaan tentang hari sabtu dan itulah yang ditanyakan oleh member grup Fiqih Madzhab Syafi’i yang saya dirikan di facebook. Berikut pertanyaan tentang Tafsir Surat An-Nisa Ayat 47 Tentang Hari Sabtu. Alam Poetra Losariez السلا م عليكم .... Mohon penjelasan para alim,ustadz,ustadzah . Dalam surat an_nisa ayat 47 (d terakhir surat )yangg ber bunyi : ٠٠٠٠اونلعنهم كما لعنا اصحب السبت وكان امرالله مفعولا(٤٧) “... ataw kami laknat mereka sebagaimana kami melaknat orang-orang(yang berbuat maksiat) pada hari sabat(sabtu).dan ketetapan bagi allah pasti berlaku(Q,S an_nisa ayat 47) Pertanyaannya ... : ada apa dengan hari sabtu ? apakah hari sabtu hari yang d istimewakan a...