Permasalah Hukum Membaca Doa Kunut
Mayoritas
masyarakat muslim Indonesia saat sholat subuh selalu membaca doa kunut setelah
i’tidal. Sementara itu ada sebagian umat islam yang tidak melakukannya.
Fenomena ini tentu melahirkan pertanyaan, bagaimana hukum kunut yang sebenarnya?
Jawab:
Seluruh ulama
sepakat atas di syariatkannya kunut. Hanya saja mereka berbeda pendapat
dalam menentukan tempat dan waktunya.
Madzhab Maliki
dan Madzhab Syafii berpendapat bahwa kunut dilakukan dalam sholat subuh. Tetapi
mereka berbeda pendapat dalam menentukan tempatnya. Menurut madzhab Maliki,
tempat kunut adalah sebelum ruku’. Sedangkan menurut madzhab Syafi’i, tempat
kunut adalah sebelum sujud.
Madzhab Hanafi
dan madzhab Hanbali berpendapat bahwa kunut itu dilakukan dalam sholat witir.
Tetapi mereka berbeda pendapat dalam menentukan tempatnya. Menurut madzhab
Hanafi tempat kunut adalah sebelum ruku’. Sedangkan menurut madzhab hanbali
tempat kunut adalah sebelum sujud. {Kitabul Fiqih Alal Madzahib Al-Arba’ah
1/305-308}
Perbedaan
pendapat itu terjadi disebabkan oleh perbedaan riwayat yang dinukil dari
Rosululloh Saw. Imam Qurthubi berkata: “Sebab terjadinya perbedaan itu adalah
perbedaan riwayat tentang kunut yang dinukil dari Nabi Muhammad SAW.”
{Bidayatul Mujtahidin Wa Nihayatul Muqtashidin 1/95}
Hukum Membaca Doa Kunut Menurut Madzhab Syafii
Di atas telah
dijelaskan bahwa menurut madzhab syafii kunut disyariatkan dalam sholat subuh
tepatnya pada rokaat kedua dan dilakukan setelah i’tidal (sebelum sujud).
Imam Muhammad bin Idris; pendiri madzhab Syafi’I yang dikenal dengan
sebutan Imam Syafii berkata:
ويقنت في صلاة
الصبح بعد الركعة الثانية قنت رسول الله صلى الله عليه وسلم ولم يترك علمناه
القنوت في الصبح قط وإنما قنت النبي صلى الله عليه وسلم حين جاءه قتل أهل بئر
معونة خمس عشر ليلة يدعو على قوم من المشركين في الصلوات كلها ثم ترك القنوت في
الصلوات كلها فأما في صلاة الصبح فلا أعلم أنه تركه بل نعلم أنه قنت في الصبح قبل
قتل أهل بئر معونة وبعد
Artinya:
(Hendaknya orang yang sholat membaca) Kunut dalam sholat subuh setelah rokaat
kedua. Sepengetahuan kami Nabi membaca kunut dan sama sekali tidak pernah
meninggalkan kunut dalam sholat subuh.
Sesungguhnya
nabi pernah membaca kunut saat pembunuh ahli sumur maunah mendatangi beliau
selama 15 hari untuk mendokan orang-orang musyrik dalam sholat lima waktu
kemudian beliau meninggalkannya.
Adapun dalam
sholat subuh maka aku tidak mengetahui nabi pernah meninggalkannya. Sebaliknya,
sepengetahuanku beliau membaca kunut dalam sholat subuh sebelum pembunuhan ahli
sumur maunah dan setelahnya. {Al-Umm 7/148}
Screen shotnya:
Imam Abi Zakariya
Muhyiddin Bin Syarof yang dikenal sebagai Imam Nawawi berkata:
والسنة في صلاة الصبح ان يقنت في الركعة الثانية لما
روى انس رضى الله تعالي عنه " ان النبي صلى الله تعالى عليه وسلم قنت شهرا يدعو
عليهم ثم تركه فاما في الصبح فلم يزل يقنت حتى فارق الدنيا " ومحل القنوت بعد
الرفع من الركوع " لما روى انه سئل انس هل قنت رسول الله صلي الله
عليه وسلم في صلاة الصبح قال نعم قال قبل الركوع أو
بعده قال بعد الركوع
Artinya: Kesunahan
sholat subuh adalah hendaknya membaca kunut dalam rokaat kedua sebab hadits
yang diriwayatkan oleh sahabat Anas RA bahwasanya Nabi SAW membaca kunut dalam
satu bulan untuk mendokan mereka kemudian beliau meninggalkannya. Adapun dalam
sholat subuh maka Nabi SAW senantiasa membaca kunut hingga beliau meninggal.
Tempat membaca kunut adalah setelah bangkit
dari ruku’ sebab adanya riwayat bahwa Anas Ra ditanya Apakah Rosululloh SAW
membaca kunut dalam sholat subuh? Ia menjawab : “Iya”. Sipenanya berkata:
sebelum ruku’ atau sesudah ruku’? Anas menjawab : sesudah ruku’. {Majmu’;
Syarah Muhadzdzab 3/492}
Comments
Post a Comment