Skip to main content

Sejarah Maulid Nabi Muhammad Saw

Aminah sudah hamil, dan kemudian, seperti  wanita  lain  iapun melahirkan.  Selesai  bersalin  dikirimnya berita kepada Abd'l Muttalib  di  Ka'bah,  bahwa  ia   melahirkan   seorang   anak laki-laki. Alangkah gembiranya orang tua itu setelah menerima berita. Sekaligus ia teringat kepada Abdullah anaknya. Gembira sekali  hatinya  karena  ternyata pengganti anaknya sudah ada. 

Sejarah Maulid Nabi Muhammad Saw
Situs yang diduga sebagai tempat kelahiran Nabi Muhammad
Cepat-cepat ia menemui menantunya itu,  diangkatnya  bayi  itu lalu  dibawanya  ke  Ka'bah. Ia diberi nama Muhammad. Nama ini tidak umum di kalangan orang Arab tapi cukup dikenal. Kemudian dikembalikannya  bayi  itu  kepada  ibunya. 
Mengenai  tahun  ketika  Muhammad  dilahirkan,  beberapa  ahli berlainan pendapat. Sebagian besar mengatakan pada Tahun Gajah (570  Masehi). Ibn  Abbas mengatakan ia dilahirkan pada Tahun Gajah itu. Yang lain berpendapat  kelahirannya  itu  lima belas tahun sebelum peristiwa gajah.
Selanjutnya ada yang mengatakan ia dilahirkan beberapa hari  atau  beberapa  bulan  atau  juga beberapa  tahun  sesudah  Tahun  Gajah. Ada yang menaksir tiga puluh tahun, dan ada  juga  yang  menaksir  sampai  tujuhpuluh tahun.
Juga para ahli berlainan pendapat mengenai bulan kelahirannya. Sebagian besar mengatakan ia dilahirkan bulan Rabiul Awal. Ada yang  berkata lahir dalam bulan Muharam, yang lain berpendapat dalam bulan Safar, sebagian lagi menyatakan dalam bulan Rajab, sementara yang lain mengatakan dalam bulan Ramadan.
Kelainan  pendapat itu juga mengenai hari bulan ia dilahirkan. Satu pendapat mengatakan pada malam kedua  Rabiul  Awal,  atau malam   kedelapan,   atau   kesembilan.  Tetapi  pada  umumnya mengatakan, bahwa dia dilahirkan pada tanggal duabelas  Rabiul Awal. Ini adalah pendapat Ibn Ishaq dan yang lain.
Selanjutnya   terdapat   perbedaan   pendapat  mengenai  waktu kelahirannya, yaitu siang atau malam, demikian  juga  mengenai tempat  kelahirannya di Mekah. Caussin de Perceval dalam Essai sur  l'Histoire  des   Arabes   menyatakan,   bahwa   Muhammad dilahirkan bulan Agustus 570, yakni Tahun Gajah, dan bahwa dia dilahirkan di Mekah di rumah kakeknya Abd'l-Muttalib.
Pada  hari  ketujuh  kelahirannya  itu  Abd'l-Muttalib   minta disembelihkan   unta.   Hal   ini  kemudian  dilakukan  dengan mengundang makan masyarakat Quraisy.
Setelah mereka mengetahui bahwa  anak  itu  diberi  nama Muhammad, mereka bertanya-tanya mengapa ia tidak suka memakai nama nenek  moyang.  "Kuinginkan dia akan  menjadi  orang  yang Terpuji,1  bagi Tuhan di langit dan bagi makhlukNya di bumi," jawab Abd'l Muttalib.

(Sumber: S E J A R A H    H I D U P    M U H A M M A oleh MUHAMMAD HUSAIN HAEKAL)

Comments

  1. subahanallah sungguh kisah penuh hikmah....
    salam kenal http://blog-medianet.blogspot.com/

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Nabi Muhammad Mempersaudarakan Muhajir dan Anshor

Persaudaraan  Muhajir dan Anshor Madinah yang saat itu bernama Yatsrib merupakan fase  baru  dalam hidup Nabi Muhammad . Di sini dimulainya suatu fase politik yang telah diperlihatkan oleh Muhammad dengan segala kecakapan, kemampuan dan pengalamannya, yang akan membuat orang jadi termangu, lalu menundukkan  kepala  sebagai  tanda  hormat  dan  rasa  kagum. Tujuannya yang pokok akan mencapai Yathrib - tanah airnya yang baru - ialah meletakkan dasar kesatuan politik dan organisasi, yang  sebelum  itu  di  seluruh  wilayah  Hijaz belum dikenal; sungguhpun jauh sebelumnya di Yaman memang sudah pernah ada. Sekarang Nabi Muhammad bermusyawarah dengan kedua wazirnya  Abu  Bakr dan  Umar  -  demikianlah  mereka dinamakan. Dengan sendirinya yang menjadi pokok pikirannya yang  mula-mula  ialah  menyusun barisan  kaum Muslimin serta mempererat persatuan mereka, guna menghilangkan segala  bayangan  yang  akan  membangkitkan  api permusuhan  lama di kalangan mereka itu. Strategi Nab

Tafsir Surat An-Nisa : 47 Tentang Hari Sabtu

Tafsir Surat An-Nisa : 47 Tentang Hari Sabtu , - Dalam al-quran, diahir surat anisa’ ayat 47 terdapat kalimat (yang artinya) “atau kami laknat mereka sebagaimana kami melaknat orang-orang (yang berbuat maksiat) pada hari sabtu...” Di sana terdapat kalimat hari sabtu dan tentunya ini melahirkan pertanyaan tentang hari sabtu dan itulah yang ditanyakan oleh member grup Fiqih Madzhab Syafi’i yang saya dirikan di facebook. Berikut pertanyaan tentang Tafsir Surat An-Nisa Ayat 47 Tentang Hari Sabtu. Alam Poetra Losariez السلا م عليكم .... Mohon penjelasan para alim,ustadz,ustadzah . Dalam surat an_nisa ayat 47 (d terakhir surat )yangg ber bunyi : ٠٠٠٠اونلعنهم كما لعنا اصحب السبت وكان امرالله مفعولا(٤٧) “... ataw kami laknat mereka sebagaimana kami melaknat orang-orang(yang berbuat maksiat) pada hari sabat(sabtu).dan ketetapan bagi allah pasti berlaku(Q,S an_nisa ayat 47) Pertanyaannya ... : ada apa dengan hari sabtu ? apakah hari sabtu hari yang d istimewakan a

Melaksanakan Sholat Jum'at Di Jalan Raya, Bagaimana hukumnya?

Persoalan Melaksanakan Sholat Jum'at Di Jalan Raya, saat ini banyak dibicarakan di medsos. Mereka mencoba menjawab pertanyaan Bagaimana hukumnya? Ilustrasi Jawaban Tidak ada yang mensyaratkan sholat jum'at harus di dalam masjid selain madzhab Maliki. Madzhab Syafii yang diikuti oleh mayoritas warga Indonesia, tidak melarang sholat jum'at di luar masjid. Itu artinya, sholat jum'at di jalan raya tetap sah. Berikut ta'bir dalam kitab-kitab madzhab syafii: قال في حاشية الشرواني على تحفة المنهج قول المتن في خطة أبنية...... الخ اي وان لم تكن في مسجد. اھ وقال في مغني المحتاج على المنهاج ص ٤١٧ جز اول في قول المتن( أن تقام في خطة أبنية أوطان المجمّعين) اي وان لم تكن في مسجد. اھ وقال في شرح المحلي على المنهاج ص ٢٧٢ جز اول   في قول المتن ( أن تقام في خطّة أبنية أوطان المجمّعين) لأنها لم تقم في عصر النّبيّ صلى اللّه عليه وسلّم والخلفاء الراشدين إلاّ في مواضع الإقامة كما هو معلوم وهي ما ذكر سواء فيه المسجد والدّار والفضاء ..اھ قال