Skip to main content

Mengirim Pahala Bacaan Quran

Dalam hayalan member Wahhabi, pahala bacaan qur’an yang dikirimkan kepada mayyit tidak sampai. Mereka menganggap hal tersebut adalah amalan bid’ah dholalah.

Berulang kali kita katakan kepada mereka bahwa ini merupakan masalah khilafiyah sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibn Taimiyah dalam kitab Fatawinya. Artinya, ada yang melarang dan ada yang memperbolehkan. 

Dalam kitab Al-Masail Wal Ajwabah 1/132 dijelaskan sebagai berikut:

وأما السؤال عن القرآن إذا قرأه الأحياء للأموات فأهدوه إليهم هل يصل ثوابه سواء كان بعيدًا أو قريبًا؟
الجواب: إن العبادات المالية كالصدقة تصل إلى الميت باتفاق الأئمة؛ لأنه تدخلها النيابة بالاتفاق، وأما العبادات البدنية كالصلاة والصيام والقراءة ففيها قولان للعلماء: أحدهما: يصل ثوابها للميت، وهذا مذهب أحمد بن حنبل وأصحابه، وهو الذي ذكره الحنفية مذهبًا لأبي حنيفة، واختاره طائفة من أصحاب مالك والشافعي، وقد ثبت في الصحيح عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال: «من مات وعليه صيام صام عنه وليه» فجعل الصيام يقبل النيابة. ومنهم من قال: إنه لا يصل، وهو المشهور من مذهب مالك والشافعي.

Artinya: Mengenai pertanyaan tentang Qur’an, apabila orang yang hidup membaca Qur’an untuk untuk orang mati kemudian menghadiahkan bacaannya kepada mayyit, apakah pahalanya sampai, baik jauh ataupun dekat?

Ibn Taimiyah menjawab: Sesungguhnya ibadah berupa harta seperti shodaqoh sampai kepada mayyit menurut kesepakatan para imam. Adapun ibadah badaniyah seperti sholat, puasa dan membaca qur’an maka dalam masalah ini ada dua pendapat. Pertama, mengatakan pahalanya samapai. Kedua mengatakan pahalanya tidak sampai.

Screen shotnya:

Mengirim Pahala Bacaan Qur'an

Jadi ini masalah khilafiyah. Selanjutnya bagaimana kita menyingkapi masalah khilafiyah? Mari kita simak jawaban Utsaimi dalam Ta’liqot Ibn Utsaimin Alal Kafi Libni Qudamah 1/377.  Katanya: amalan yang menjadi khilafiyah tidaklah disebut sebagai bid’ah.

أما ما اختلف فيه علماء السنة فإننا لا نقول بدعة وإلا كان كل مسألة فيها خلاف يكون المخالف فيها مبتدعا ( تعليقات ابن عثيمين علي الكافي لابن قدامة ج 1 ص 377 )

Artinya: “Adapun sesuatu yang diperselisihkan oleh ulama sunah maka kami tidak mengatakannya sebagai bid’ah. Jika tidak begitu maka setiap masalah yang didalamnya terdapat perbedaan, berarti orang yang menentang adalah pembuat bid’ah.

Oleh karena pengiriman bacaan Qur’an merupakan masalah khilafiyah dikalangan ulama ahlu sunah, maka wahhabi tidak boleh menyebutnya sebagai bid’ah. Paham Wahai wahabiyuun !!! 
Namun tampaknya para member wahhabi terlalu keras kepala kalau tidak boleh dikatakan TOLOL. Kontan, penjelasan kita mereka tolak. Tidak hanya menolak, mereka juga menuduh kita tengah mempertahankan bid’ah.

Mereka tidak sadar jika ulama wahhabi bernama Sholih Bin Abdir Rohman Al-AThrom mengakui akan sampainya hadiah bacaan qur’an kepada mayyit. Bahkan ia menegaskan bahwa pendapat ini merupakan pendapat yang rojih menurut mayoritas ulama.

Dalam kitab Al-Asilah Wal Ajwabah Fil Aqidah hal. 76 soal ke 70, tertera tanya jawab sebagai berikut:

س70/ هل يجوز إهداء تلاوة القرآن إلى الميت؟
الجواب: قراءة القرآن أو شيء منه وإهداء ثوابه لحي أو ميت يصل إلى المهدى إليه عند كثير من العلماء وهو الراجح إن شاء الله
Artinya:  Soal ke 70, apakah hadiah bacaan Qur’an kepada mayyit diperbolehkan?
Jawab: Bacaan Qur’an atau sesuatu dari Qur’an dan menghadiahkan pahalanya untuk orang hidup atau orang mati maka sampai kepada orang yang menerima hadiah menurut mayoritas ulama. Pendapat ini merupakan pendapat yang rojih (Unggul) Insya Alloh.


Screen shotnya:
Mengirim Pahala Bacaan Qur'an

Comments

Popular posts from this blog

Tafsir Surat An-Nisa : 47 Tentang Hari Sabtu

Tafsir Surat An-Nisa : 47 Tentang Hari Sabtu , - Dalam al-quran, diahir surat anisa’ ayat 47 terdapat kalimat (yang artinya) “atau kami laknat mereka sebagaimana kami melaknat orang-orang (yang berbuat maksiat) pada hari sabtu...” Di sana terdapat kalimat hari sabtu dan tentunya ini melahirkan pertanyaan tentang hari sabtu dan itulah yang ditanyakan oleh member grup Fiqih Madzhab Syafi’i yang saya dirikan di facebook. Berikut pertanyaan tentang Tafsir Surat An-Nisa Ayat 47 Tentang Hari Sabtu. Alam Poetra Losariez السلا م عليكم .... Mohon penjelasan para alim,ustadz,ustadzah . Dalam surat an_nisa ayat 47 (d terakhir surat )yangg ber bunyi : ٠٠٠٠اونلعنهم كما لعنا اصحب السبت وكان امرالله مفعولا(٤٧) “... ataw kami laknat mereka sebagaimana kami melaknat orang-orang(yang berbuat maksiat) pada hari sabat(sabtu).dan ketetapan bagi allah pasti berlaku(Q,S an_nisa ayat 47) Pertanyaannya ... : ada apa dengan hari sabtu ? apakah hari sabtu hari yang d istimewakan a...

Terjemahan Kitab Aqidatul Awam

Terjemahan Kitab Aqidatul Awam Kitab aqidatul awam   adalah kitab tipis karya Sayyid Ahmad Marzuqi. Kitab yang berjumlah 57 bait ini merupakan konsep aqidah asyariyah.  Secara global kitab ini membahas rukun iman yang jumlahnya ada enam; iman kepada Alloh, Iman kepada malaikat Alloh, Iman kepada kitab Alloh, Iman kepada para Nabi, Iman kepada qodho dan qodar, dan iman kepada hari ahir. Oleh karena itu kitab ini sangat penting kita kaji demi menjaga aqidah kita agar tidak teracuni oleh aqidah sesat yang belakangan ini menjamur di Indonesia. Namun karena kitab Aqidatul Awam menggunakan bahasa arab, maka saya pikir perlu diadakan pengalihan bahasa supaya kandungan kitab ini bisa dipahami oleh mereka yang belum belajar bahasa arab. Berikut Terjemahan Kitab Aqidatul Awam. Muqodimah أَبْـدَأُ بِـاسْمِ اللهِ وَالرَّحْـمَنِ ۩ وَبِالرَّحِـيْـمِ دَائـِمِ اْلإِحْـسَانِ Saya mulai dengan asmanya Allah; yang Pengasih Sayang artinya bismillah. فَالْحَـمْـدُ ِللهِ الْـ...

Redaksi Sholawat Bidah Wahhbi

Sebagai sempalan yang lahir dari tempat timbulnya fitnah (Najed-red) tentu tidak afdhol jika wahhabi tidak usil terhadap amaliyah umat islam. Salah satunya adalah masalah membuat redaksi sholawat . Menurut wahhabi, redaksi sholawat harus datang dari Rosululloh. Redaksi yang tidak datang dari beliau berarti sholawat bidah yang sesat. Ustadz Achmad  Rofi’i, Lc. MM.Pd , d alam artikel berjudul Sholawat Yang Bukan Sholawat mengatakan: “Sholawat yang kita pelajari adalah bukan wewenang kita untuk mengarang-ngarang sendiri Redaksi / Kalimat Sholawat  tersebut, melainkan itu merupakan wewenang Rosuulullooh” Kontan mereka menyesatkan umat islam yang membaca sholawat badar, tibbil qulub, nariyah dan lain-lain yang rdaksinya disusun oleh ulama ahlu sunah waljamaah. Salah satu situs milik wahhabi akhwat.web.id pada 28- 2- 2008 merilis artikel berjudul Shalawat-Shalawat Bidah. Dalam artikel itu, wahhabi mencatat bebarapa sholawat yang mereka sebut bidah...