Skip to main content

Hadits Nuzul; Saat Ini Alloh Berada Di Mana?

Dalam menguatkan dalil aqidah abal-abal wahhabi yaitu Alloh menetap dan duduk di Atas arsy, mereka menggunakan hadits nuzul sebagai dalil. 

Hadits Nuzul; Saat Ini Alloh Berada Di Mana?Ibnu Qoyim dalam Sowa'iq mursalah 27/45 berkata:

ومما يؤكد أن الله مستو على عرشه دون الأشياء كلها ما نقله أهل الرواية عن رسول الله صلى الله عليه وسلم من أحاديث النزول كقوله ينزل ربنا كل ليلة إلى سماء الدنيا

Artinya: “Dalil yang menguatkan bahwa Alloh mustawin di Atas arsy, Bukan segala sesuatu adalah hadits yang dinukil oleh ahli riwayat dari Rosululloh SAW dari beberapa hadits nuzul seperti sabda beliau Tuhan kita nuzul (turun) setiap malam ke langit dunia.”

Apa Makna Nuzul?

Dalam arsip fatwa arabiyah yang dikodifikasikan dalam buku berjudul Fatawa Syabakah Islamiyah 7/648 Soal Ke 67.214 tertulis jawaban atas pertanyaan makna nuzul sebagai berikut:

[السؤال] [أريد معرفة معنى التنزيل وأشكركم جزيل الشكر.] [الفتوى] فإن التنزيل مصدر من نزل الشيء ينزله إذا نقله من أعلى إلى أسفل 

Artinya: (Pertanyaan) saya ingin mengetahui makna tanzil. Dan saya berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada kalian.
(Fatwa) Sesungguhnya tanzil merupakan masdar (gerund) dari nazala syai'a (sesuatu turun) yanziluhu apabila sesuatu itu berpindah dari atas ke bawah.

Siapa Yang Nuzul (turun)?

Ketika ditanya mengenai siapa yang turun, Utsaimin menjawab bahwa yang turun adalah Zat Alloh. Dalam Majmu 'Fatawa Wa Rosail, 1/207 tertulis:

( 100 ) وسئل : هل الذي ينزل هو الله عز وجل أو لا ؟ فأجاب بقوله : ذكرنا فيما سبق أن الذي ينزل هو الله نفسه

Artinya: “(100) Utsaimin ditanya, apa yang turun adalah zat Alloh ataukah bukan? Maka ia menjawab dengan berkata: kami telah menyebutkan sebelumnya bahwa yang turun adalah Zat Alloh.”

KESIMPULAN:

Menurut Ibn Qoyyim dalil Yang memperkuat bahwa Alloh menetap Dan duduk di Atas arsy adalah hadits nuzul. Dalam arsip fatwa ulama arab disebutkan bahwa makna nuzul adalah berpindah bahasa dari atas ke bawah. Dan Utsaimin memastikan bahwa yang turun adalah Zat Alloh.

Jadi menurut wahhabi Zat Alloh menetap dan duduk di Atas arsy kemudian pada sepertiga malam Zat Alloh turun; pindah dari atas arsy menuju langit dunia.

Telah maklum bahwa bumi tidak pernah lepas dari waktu sepertiga malam. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat video Rotasi Bumi. Saat ini ada bagian bumi yang sedang mengalami sepertiga malam. Pertanyaannya: saat ini Alloh berada di mana?

Wahabi: Jangan membayangkan kaifiyah nuzul Alloh.

Sunni: saya tidak membayangkan kaifiyah nuzul Alloh melainkan saya memahami makna nuzul. Apakah memahami makna nuzul juga tidak boleh?

Wahabi: boleh

Sunni : jika begitu, silahkan jawab pertanyaan Saya.

Wahabi: Zat Alloh turun ke langit dunia, bukan berarti Zat Alloh tidak berada di Atas arsy.

Sunni : itu artinya makna nuzul tidak seperti yang disebutkan dalam arsip fatwa ulama arab yaitu berpindah dari atas ke bawah. Jika demikian, Maka pendapat Ibnu Qoyyim Dan Utsaimin adalah salah.

Wahabi: setahu saya zat Alloh menetap dan duduk di Atas arsy dan pada sepertiga malam Zat Alloh turun ke langit dunia.

Sunni : saat ini ada bagian bumi yang mengalami sepertiga malam. Apakah Zat Alloh menetap dan duduk di Atas arsy sekaligus turun ke langit dunia?

Wahabi: wali saja bisa berada di dua tempat dalam satu waktu. Tentu saja Alloh juga bisa seperti itu.

Sunni: Sekarang jelas sudah bahwa anda menyerupakan Kholiq dan makhluk. Maka tidak salah jika saya mengatakan wahhabi beraqidah tajsim.

Menurut anda dalam satu waktu Alloh bisa berada di dua tempat; di atas arsy dan di langit dunia. Dengan demikian, apakah saat ini anda akan berkata bahwa Zat Alloh ada dua? Satu di atas Arsy dan yang satunya lagi di langit dunia? :D

Ada tiga opsi jawaban yang harus anda pilih: iya, atau tidak dan atau tafwidh makna.
Jika anda menjawab “IYA”, berarti anda MUSYRIK. Sebab anda meyakini adanya dua zat Alloh. Yang satu menetap dan duduk di atas arsy dan yang satu lagi turun ke langit dunia.

Jika anda menjawab “TIDAK” berarti anda MUJASIMAH. Sebab anda meyakini bahwa dalam satu waktu Zat Alloh bisa berada di dua tempat seperti wali.

Jika anda tidak menjawab “IYA” maupun “TIDAK” berarti anda melakukan tafwidh makna. Jika itu anda lakukan berarti anda telah keluar dari aqidah wahhabi. Sebab, wahhabi menolak tafwidh makna. Maka saya katakan: “UDKHUL FI AQIDAH ASY’ARIYAH BISSALAM.”

Comments

  1. ini jg buat sy bingung.. dr guru SD mmg blg Allah ada d'arsy.. tp g prnh blg allah turun lngit bumi...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf, saya tidak sedang menanggapi guru anda. Saya sedang menanggapi aqidah wahhabi. Mereka bilang seperti yang saya jelaskan dalam artikel. :)

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Nabi Muhammad Mempersaudarakan Muhajir dan Anshor

Persaudaraan  Muhajir dan Anshor Madinah yang saat itu bernama Yatsrib merupakan fase  baru  dalam hidup Nabi Muhammad . Di sini dimulainya suatu fase politik yang telah diperlihatkan oleh Muhammad dengan segala kecakapan, kemampuan dan pengalamannya, yang akan membuat orang jadi termangu, lalu menundukkan  kepala  sebagai  tanda  hormat  dan  rasa  kagum. Tujuannya yang pokok akan mencapai Yathrib - tanah airnya yang baru - ialah meletakkan dasar kesatuan politik dan organisasi, yang  sebelum  itu  di  seluruh  wilayah  Hijaz belum dikenal; sungguhpun jauh sebelumnya di Yaman memang sudah pernah ada. Sekarang Nabi Muhammad bermusyawarah dengan kedua wazirnya  Abu  Bakr dan  Umar  -  demikianlah  mereka dinamakan. Dengan sendirinya yang menjadi pokok pikirannya yang  mula-mula  ialah  menyusun barisan  kaum Muslimin serta mempererat persatuan mereka, guna menghilangkan segala  bayangan  yang  akan  membangkitkan  api permusuhan  lama di kalangan mereka itu. Strategi Nab

Tafsir Surat An-Nisa : 47 Tentang Hari Sabtu

Tafsir Surat An-Nisa : 47 Tentang Hari Sabtu , - Dalam al-quran, diahir surat anisa’ ayat 47 terdapat kalimat (yang artinya) “atau kami laknat mereka sebagaimana kami melaknat orang-orang (yang berbuat maksiat) pada hari sabtu...” Di sana terdapat kalimat hari sabtu dan tentunya ini melahirkan pertanyaan tentang hari sabtu dan itulah yang ditanyakan oleh member grup Fiqih Madzhab Syafi’i yang saya dirikan di facebook. Berikut pertanyaan tentang Tafsir Surat An-Nisa Ayat 47 Tentang Hari Sabtu. Alam Poetra Losariez السلا م عليكم .... Mohon penjelasan para alim,ustadz,ustadzah . Dalam surat an_nisa ayat 47 (d terakhir surat )yangg ber bunyi : ٠٠٠٠اونلعنهم كما لعنا اصحب السبت وكان امرالله مفعولا(٤٧) “... ataw kami laknat mereka sebagaimana kami melaknat orang-orang(yang berbuat maksiat) pada hari sabat(sabtu).dan ketetapan bagi allah pasti berlaku(Q,S an_nisa ayat 47) Pertanyaannya ... : ada apa dengan hari sabtu ? apakah hari sabtu hari yang d istimewakan a

Melaksanakan Sholat Jum'at Di Jalan Raya, Bagaimana hukumnya?

Persoalan Melaksanakan Sholat Jum'at Di Jalan Raya, saat ini banyak dibicarakan di medsos. Mereka mencoba menjawab pertanyaan Bagaimana hukumnya? Ilustrasi Jawaban Tidak ada yang mensyaratkan sholat jum'at harus di dalam masjid selain madzhab Maliki. Madzhab Syafii yang diikuti oleh mayoritas warga Indonesia, tidak melarang sholat jum'at di luar masjid. Itu artinya, sholat jum'at di jalan raya tetap sah. Berikut ta'bir dalam kitab-kitab madzhab syafii: قال في حاشية الشرواني على تحفة المنهج قول المتن في خطة أبنية...... الخ اي وان لم تكن في مسجد. اھ وقال في مغني المحتاج على المنهاج ص ٤١٧ جز اول في قول المتن( أن تقام في خطة أبنية أوطان المجمّعين) اي وان لم تكن في مسجد. اھ وقال في شرح المحلي على المنهاج ص ٢٧٢ جز اول   في قول المتن ( أن تقام في خطّة أبنية أوطان المجمّعين) لأنها لم تقم في عصر النّبيّ صلى اللّه عليه وسلّم والخلفاء الراشدين إلاّ في مواضع الإقامة كما هو معلوم وهي ما ذكر سواء فيه المسجد والدّار والفضاء ..اھ قال