Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2014

Dialog Tentang Haul : Ulama Wahhabi Membolehkan Makan Di Rumah Duka

Dialog Tentang Haul ini terjadi antara saya dan seorang wahhabi berakun Abu Rumaisha melalui inbox. Dengan membaca dialog ini maka kita akan tahu kefanatikan wahhabi. Disamping itu, dialog ini juga menunjukan watak permanen wahhabi yang gemar menuduh tanpa bukti (baca; fitnah). Screen Shot Dialog Tentang Haul  Abu Rumaisha: “ Afwan, ana numpang nanya, tolong kasihkan dalil dari Qur'an dan hadits amalan ultah kematian. ” Qosim Ibn Aly: “ Tanya saja sama Bin Baz. Dia kan menyetujui perayaan ulang tahun kematian. ” Abu Rumaisha : “Lo kok disuruh nanya sama ulama yang bukan pelaku ultah kematian, apa ga kebalik, klo ga ada dalilnya, berarti selama ini aswaja mengakui ritual tersebut budaya nenek moyang ya (adat).” Qosim Ibn Aly : “ooo... jadi ente tidak tahu kalo Bin Baz membolehkan merayakan ultah kematian. Kasian bener e nt e ." Abu Rumaisha: “ Makin tambah jahil aja ente, katanya ulama wahabi sesat, tapi kalau mau melegalkan amalan bid'ahnya ng...

Mari Kembali Pada Al-quran dan Hadits

Saya sering melihat member wahhabi yang menjadi ustad dadakan atau instan di media sosial facebook. Mereka mencopas ayat ini dan itu untuk menilai negatif amalan umat islam sambil berkata : “Mari kembali pada al-quran dan hadits.” Propaganda kembali kepada al-quran dan hadits memang cukup manis. Mengapa? Sebab keduanya merupakan sumber pokok hukum islam. Kontan propaganda tersebut berhasil mengelabui orang-orang yang tidak pernah mendalami ilmu agama. Mereka ahirnya bersatu dalam menyebarkan Propaganda kembali kepada al-quran dan hadits memang cukup manis. Saya tidak menolak propaganda itu. Namun saya ingin memberitahu  tahu bahwa untuk memahami al-quran dan hadits itu tidak cukup hanya mengerti makna teks keduanya atau dengan membaca terjemahan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa menguraikan Al Qur’an dengan akal pikirannya sendiri dan merasa benar, maka sesungguhnya dia telah berbuat kesalahan”. (HR. Ahmad) Dari Ibnu Abbas ra Rasu...

Utsaimin : Al-Bani Tidak Memiliki Ilmu

Jika kita mengkritik ulama wahhabi, maka kita akan dituduh sebagai pencaci ulama. Bahkan kita akan difitnah sebagai dajal yang ngaku-ngaku sebagai alim ulama. Tetapi bagaimana jika yang mengkritik ulama wahhabi adalah golongan mereka sendiri? Kajian wahhabi kita kali ini adalah membahas sola kajian kritis Utsaimin terhadap pendapat al-bani tentang azan dua kali untuk sholat jum’at. Kesimpulan dari kajian kritis Utsaimin adalah bahwasanya Al-Bani Tidak Memiliki Ilmu. Sebagaimana telah dimaklumi oleh kaum muslimin, bahwa pada zaman Rasulullah , Sayyidina Abu Bakar dan Umar , azan untuk solat Jumaat hanya dilakukan satu kali yaitu ketika khatib naik ke atas mimbar. Pada masa Sayyidina Usman populasi penduduk semakin meningkat, rumah-rumah baru banyak yang dibangun dan jauh dari masjid. Untuk memudahkan mereka dalam menghadiri solat Jumaat agar tidak terlambat, beliau memerintahkan agar azan dilakukan dua kali. Azan ini disepakati oleh seluruh sahabat yang hadir pada s...

Wudhu Di Sungai Yang Ada Kotorannya

Pertanyaan dari Estika Nurul Aeni: Bagaimana hukum berwudu di sungai yang ada najisnya (Nuwon sewu) kotoran manusia? Jawab:  Boleh selama air sungai tersebut banyak dan tidak mengalami perubahan dalam warnanya, rasanya dan baunya. Refrensi: Al-Majmu’ Juz 1 hlm 192 cet. Matba’atul muniriyah. وأما المسألة الثانية وهي إذا كان الماء أكثر من قلتين وفيه نجاسة جامدة فقد ذكر وجهين (الصحيح منهما ) أنه لا يجب التباعد بل يجوز الطهارة منه من حيث شاء. Artinya: adapun masalah yang ke-dua yaitu apabila ada air yang lebih dari dua kulah kemudian di dalamnya terdapat najis jamid maka sesungguhnya telah disebutkan dua pendapat. Pendapat yang shohih dari dua pendapat tersebut adalah bahwasannya seseorang tidak wajib menjauhi najis tersebut bahkan ia boleh bersuci menggunakan air itu. Wallohu a’lam.

Apakah Maulid Nabi Muhammad Menyerupai Orang Kafir?

Alasan lain yang digunakan oleh wahhabi untuk mengharamkan maulid nabi muhammad ; menyebut maulid nabi sebagai amalan bidah yang sesat adalah karena maulid nabi serupa dengan natal. Peringatan Maulid Nabi Muhammad  Wahhabi: “Selain tidak memiliki landasan agama, perayaan maulid Nabi juga menyerupai perayaan yang diadakan oleh orang nasrani yang merayakan hari kelahiran Nabi ‘Isa ‘alaihis salam sehingga dikategorikan sebagai bid’ah.” (muslim.or.id/19 januari 2013.) Tanggapan: Orang nasrani dalam natal tidak merayakan kelahiran Nabi melainkan merayakan kelahiran tuhan. Sedangkan maulid nabi muhammad untuk merayakan kelahiran nabi. Apa kalian anggap merayakan kelahiran nabi dan kelahiran tuhan adalah dua hal yang sama? {Mikir!!! :D) Wahhabi: keduanya sama-sama merayakan kelahiran. Tanggapan: Moyet punya mata, hidung, telinga.  Syeikh Al-Bani juga punya mata, hidung, telinga. Apakah kalian akan bilang: oooo Syekh Al-Bani serupa dengan monyet? (pkikik...