Dalil Adanya Siksa Kubur,-
Banyak sekali orang
yang menolak adanya siksa kubur. Di awali oleh Abu Jahal kemudian sekarang di
warisi oleh pendusta yang mengaku sebagai mantan kiyai nu; Mahrus Ali
sebagaimana yang ia nyatakan dalam artikel
berjudul Pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir Dusta Atau Sungguhan yang dirilis
pada sabtu 1/12/2012, di blog Mantan Kiyai NU.
Dalam kesempatan
ini saya ingin menunjukan dalil adanya siksa kubur dalam al-quran. Setidaknya ada
6 ayat yang menjadi Dalil Adanya Siksa Kubur.
Dalil Adanya Siksa Kubur pertama adalah At-Taubah ayat 101
وَمِمَّنْ حَوْلَكُم مِّنَ الأَعْرَابِ مُنَافِقُونَ وَمِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ مَرَدُواْ عَلَى النِّفَاقِ لاَ تَعْلَمُهُمْ نَحْنُ نَعْلَمُهُمْ سَنُعَذِّبُهُم مَّرَّتَيْنِ ثُمَّ يُرَدُّونَ إِلَى عَذَابٍ عَظِيمٍ
Artinya: “Di
antara orang-orang Arab Badwi yang di sekelilingmu itu, ada orang-orang
munafik; dan (juga) di antara penduduk Madinah, mereka keterlaluan dalam kemunafikannya.
Kamu (Muhammad) tidak mengetahui mereka, (tetapi) kamilah yang mengetahui
mereka. Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan
kepada azab yang besar.” (Q.S At-Taubah: 101)
Ketika menjelaskan
ayat ini Imam Suyuthi mengatakan bahwa yang dimaksud dengan di siksa dua kali
adalah siksaan di dunia dan di alam kubur. Dalam tafsir jalalain beliau
menjelaskan:
{ سَنُعَذِّبُهُم مَّرَّتَيْنِ } بالفضيحة أو القتل في الدنيا وعذاب
القبر { ثُمَّ يُرَدُّونَ } في الآخرة { إلى عَذَابٍ عَظِيمٍ } هو النار
Artinya: { Nanti mereka akan Kami siksa dua kali} dengan
hinaan atau dibunuh dan siksaan alam kubur.
Ibn Katsir dalam tafsirnya menukil pendapat Hasan Bashri
mengenai maksud kalimat di siksa dua kali bahwa yang dimaksud adalah siksa
dunia dan siksa alam kubur.
Dari Ibnu Abbas, dia berkata tentang makna ayat “Mereka
akan kami azab dua kali”: Maka azab pertamanya adalah ketika mereka (orang
munafik) diusir dari mesjid, azab yang kedua adalah di kubur. (Tafsir
Ibnu Katsir)
Mujahid
mengatakan sehubungan dengan firman di atas adalah dibunuh dan ditawan. Dalam
riwayat lain disebutkan dengan kelaparan dan siksa kubur. (Tafsir Ibnu Katsir)
“Kemudian
mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar”
Menurut Ibnu Juraij adalah azab dunia dan azab kubur, kemudian mereka dikembalikan kepada azab yang besar, yaitu neraka. Menurut Al-Hasan Al-Basri adalah azab di dunia dan azab kubur. (Tafsir Ibnu Katsir)
Menurut Ibnu Juraij adalah azab dunia dan azab kubur, kemudian mereka dikembalikan kepada azab yang besar, yaitu neraka. Menurut Al-Hasan Al-Basri adalah azab di dunia dan azab kubur. (Tafsir Ibnu Katsir)
Sa’id
telah meriwayatkan dari Qatadah tentang “Nanti mereka akan Kami azab dua kali”
adalah azab di dunia dan azab di alam kubur. (Tafsir Ibnu Katsir)
Dalil Adanya Siksa Kubur yang kedua adalah Q.S Ibrahim ayat 27.
يُثَبِّتُ اللّهُ الَّذِينَ آمَنُواْ بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ وَيُضِلُّ اللّهُ الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللّهُ مَا يَشَاءُ
Artinya: “Allah
meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan Ucapan yang teguh itu dalam
kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim
dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.”
Dari Barra’ bin Azib, bahwa Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Seorang muslim jika ditanya di dalam kuburnya, maka ia akan bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-Nya. Demikianlah penjabaran dari firman Allah, “Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan Ucapan yang teguh .”.(HR. Abu Dawud, no. 4750)
Sufyan
As-Sauri telah meriwayatkan dari ayahnya, dari Khaisamah, dari Al-Barra
sehubungan dengan ayat di atas adalah bermakna azab kubur. (Tafsir Ibnu Katsir)
Ibnu Abi Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Usman, dari Hakim Al-Audi, telah menceritakan kepada kami Syuraih ibnu Muslimah, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Yusuf, dari ayahnya, dari Abu Ishaq, dari Amir ibnu Sa’d Al-Bajali, dari Abu Qatadah Al-Anshori sehubungan dengan ayat di atas: Bahwa sesungguhnya orang mukmin itu apabila mati (dan telah dimakamkan), maka ia didudukkan di dalam kuburnya dan dikatakan kepadanya, “Siapakah Tuhanmu ?” Ia menjawab, “Allah”.
Dikatakan
lagi kepadanya, “Siapakah nabimu ?”. Ia menjawab, “Muhammad ibnu Abdullah”.
Pertanyaan tersebut diajukan kepadanya berkali-kali,
kemudian dibukakan baginya sebuah pintu yang menuju ke neraka, lalu dikatakan
kepadanya, “Lihatlah tempatmu di neraka itu seandainya kamu salah dalam
jawabanmu”.
Kemudian dibukakan baginya sebuah pintu menuju surga,
lalu dikatakan kepadanya, “Lihatlah tempat tinggalmu di surga, karena kamu
benar dalam jawabanmu”.
Apabila orang kafir mati, maka ia didudukkan di dalam
kuburnya, lalu dikatakan kepadanya, “Siapakah Tuhanmu ? Siapakah
nabimu ?”. Ia menjawab, “Saya tidak tahu, hanya saya mendengar orang-orang
mengatakan sesuatu tentangnya”. Dikatakan kepadanya, “Kamu tidak tahu”.
Kemudian dibukakan baginya sebuah pintu menuju surga,
lalu dikatakan kepadanya, “Lihatlah tempatmu jika kamu benar dalam jawabanmu”. Kemudian
dibukakan baginya sebuah pintu ke neraka, dan dikatakan kepadanya, “Lihatlah
tempatmu sekarang, karena kamu salah dalam jawabanmu”. (Tafsir Ibnu Katsir)
Qatadah mengatakan, “Adapun dalam kehidupan di dunia, maka Allah meneguhkan
mereka dengan kebaikan dan amal saleh, sedangkan dalam kehidupan akhirat
maksudnya diteguhkan dalam kuburnya”. (Tafsir Ibnu Katsir)
Dalil Adanya Siksa Kubur ke-tiga adalah Q.S Thoha ayat 124
وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكاً
وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
Artinya: “Dan
barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan
yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan
buta” (Q.S Thoha: 124)
Dari Abu Hurairah Radhiallahu’anhu: “Firman Allah “Penghidupan yang sempit”
(Q.S Thoha: 124) adalah siksa kubur” (HR. Hakim, no. 1405)
Dari Abu Sa’id Al-Khudry mengatakan: “Firman Allah “Penghidupan yang sempit”
(Q.S Thoha: 124) adalah siksa kubur (HR. Hakim, no. 3439. Shohih menurut syarat
Imam Muslim)
Dalil Adanya Siksa Kubur ke-empat adalah Q.S Al-Mukminun ayat 100
Dalil Adanya Siksa Kubur ke-empat adalah Q.S Al-Mukminun ayat 100
لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحاً فِيمَا تَرَكْتُ كَلَّا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِن وَرَائِهِم بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
Artinya: “Agar
aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali
tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan
mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan”(Q.S Al-Mukminun: 100)
Mengenai Firman Allah Ta’ala yang berarti “Dan di hadapan mereka ada dinding”, terdapat ancaman bagi orang-orang zhalim yang mengalami adzab alam barzakh. Sebagaimana difirmankan-Nya yang bermakna “Dan di hadapan mereka ada jahannam”(Q.S Al-Jaatsiyah: 10).
Firman-Nya yang bermakna “Sampai hari mereka
dibangkitkan” Yakni adzab itu akan berlangsung terus padanya sehingga datang
hari kebangkitan. (Tafsir Ibnu Katsir)
Dalil Adanya Siksa Kubur yang ke-lima adalah Q.S Ghafir / Al Mu’min ayat 45-46.
فَوَقَاهُ اللَّهُ سَيِّئَاتِ مَا مَكَرُوا وَحَاقَ بِآلِ فِرْعَوْنَ سُوءُ الْعَذَاب .النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوّاً وَعَشِيّاً وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ ِ
Artinya: “Maka
Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, dan Firaun beserta kaumnya
dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi
dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat):
“Masukkanlah Firaun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras”.” (QS. Ghafir/
Al Mu’min: 45-46)
وهذه الآية أصل كبير في استدلال أهل السنة على عذاب البرزخ في القبور
Al-Hafizh Ibnu
Katsir berkata “Ayat-ayat ini adalah landasan kuat bagi Ahlussunnah tentang
adanya azab barzakh dalam kubur” (Tafsir Ibnu Katsir)
Dalil Adanya Siksa Kubur ke-enam adalah Q.S Ath-Thuur ayat 47
Dalil Adanya Siksa Kubur ke-enam adalah Q.S Ath-Thuur ayat 47
وَإِنَّ
لِلَّذِينَ ظَلَمُوا عَذَاباً دُونَ ذَلِكَ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا
يَعْلَمُونَ
Artinya: “Dan sesungguhnya untuk orang-orang yang zalim
ada azab selain daripada itu. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui”( Q.S
Ath-Thuur : 47)
. ابن
عباس: هو القتل. عنه: عذاب القبر
Firman Allah Ta’ala “Dan sesungguhnya untuk orang-orang
yang zalim” Orang-orang kafir “Ada azab selain itu” Berkata, Ibnu Abbas: yaitu
(azab itu) adalah pembunuhan, dia juga mengatakan azab kubur. (Tafsir
Qurthubi)
Dalil Adanya Siksa Kubur ke-tujuh adalah Q.S At-Takatsur ayat 2 – 3
كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُون ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ َ
Artinya: “Janganlah
begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu,
kelak kamu akan mengetahui” (Q.S At-Takatsur: 2 – 3)
“كلا
سوف تعلمون”؛ إذا نزل بكم الموت، وجاءتكم رسل لتنزع أرواحكم. “ثم كلا سوف تعلمون:
إذا دخلتم قبوركم، وجاءكم منكر ونكير، وحاط بكم هول السؤال، وانقطع منكم الجواب
Artinya: “Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui”
Adalah di dalam kubur, ; ketika datang kepadamu kematian, maka datanglah utusan
mencabut rohmu, “dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui”: Ketika kamu
telah masuk ke dalam kuburmu, dan datanglah Munkar dan Nakir dan bertanya
kepadamu, lalu kamulah yang menjawab pertanyaan tersebut. (Tafsir Qurthubi)
Itulah Dalil Adanya Siksa Kubur. Bagi mereka yang menganggap konsep siksa kubur bertentangan dengan surat
Yasin 51-53, maka silahkan baca tanggapan saya dalam artikel berjudul Bantahan Untuk Mahrus Ali Yang Menafikan Adanya Siksa Kubur.
Comments
Post a Comment