Skip to main content

Kisah Pilu Paska Kenaikan Harga BBM

Hari ini (19/11/2015) sesosok wanita tua mengetuk pintu kaca toko.

Bu... beli kue saya... belum laku satupun... kalau saya sudah ada yang laku saya enggak berani ketuk kaca toko ibu.” Saya persilakan beliau masuk dan duduk. Segelas air dan beberapa butir kurma saya sajikan untuk beliau.

“Ibu bawa kue apa?

“Gemblong, getuk, bintul, gembleng bu.” Saya tersenyum.

Kisah Pilu Paska Kenaikan Harga BBM
Ilustrasi Kisah Pilu Paska Kenaikan Harga BBM
“Saya nanti beli kue ibu... tapi ibu duduk dulu, minum dulu, istirahat dulu, muka ibu sudah pucat.Dia mengangguk.

“Kepala saya sakit bu.. pusing, tapi harus cari uang. anak saya sakit, suami saya sakit, dirumah hari ini beras udah gak ada sama sekali. makanya saya paksain jualan.” Katanya sambil memegang keningnya. Air matanya mulai jatuh. Saya cuma bisa memberinya sehelai tisu.

“Sekarang makan makin susah bu.” Lanjutnya. “Kemarin aja beras gak kebeli. apalagi sekarang. Bensin naik. Apa apa serba naik.. saya udah 3 bulan cuma bisa bikin bubur.. kalau masak nasi gak cukup. hari ini jualan gak laku, nawarin orang katanya gak jajan dulu. apa apa pada mahal.” Katanya uang belanjanya pada enggak cukup. 

“Anak ibu sakit apa?” Saya bertanya.

“Gak tau ibu..batuknya berdarah. Saya terpana.

“Ibu.. ibu harus bawa anak ibu ke puskesmas kan ada BPJS.” Dia cuma tertunduk.

“Saya bawa anak saya pakai apa bu? gendong gak kuat.. jalannya jauh.. naik ojek gak punya uang.

“Ini ibu kue bikin sendiri?”

“enggak bu... ini saya ngambil.” Jawabnya.

“Terus ibu penghasilannya dari sini aja?” Dia mengangguk lemah.

“Berapa ibu dapet setiap hari?”

“Gak pasti bu... ini kue untungnya 100-300 perak, bisa dapet 4ribu -12 ribu paling banyak.” Kali ini air mata saya yang mulai mengalir.

ibu pulang jam berapa jualan?

jam 2.. saya gak bisa lama lama bu.. soalnya uangnya buat beli beras.. suami sama anak saya belum makan. Saya gak mau minta minta, saya gak mau nyusahin orang.

“Ibu, kue-kue ini tolong ibu bagi-bagi di jalan, ini beli beras buat 1 bulan, ini buat 10x bulak balik naik ojek bawa anak ibu berobat, ini buat modal ibu jualan sendiri. ibu sekarang pulang saja.. bawa kurma ini buat pengganjal lapar.” Ibu itu menangis... dia pindah dari kursi ke lantai, dia bersujud tak sepatah katapun keluar lalu dia kembalikan uang saya.

“kalau ibu mau beli.. beli lah kue saya. tapi selebihnya enggak bu... saya malu.” Saya pegang erat tangannya.

“ibu... ini bukan buat ibu... tapi buat ibu saya... saya melakukan bakti ini untuk ibu saya, agar dia merasa tidak sia sia membesarkan dan mendidik saya... tolong di terima.” Saya bawa keranjang jualannya. Saat itu aku memegang lengannya dan saya menyadari dia demam tinggi.

“ibu pulang ya.” Dia cuma bercucuran airmata lalu memeluk saya.

“Bu.. saya gak mau kesini lagi... saya malu.... ibu gak doyan kue jualan saya... ibu cuma kasihan sama saya... saya malu.” Saya cuma bisa tersenyum.

“ibu saya doyan kue jualan ibu, tapi saya kenyang. sementara ibu di luar pasti banyak yang lapar dan belum tentu punya makanan. sekarang ibu pulang yaa.” Saya bimbing beliau menyeberang jalan, lalu saya naikkan angkot. Beliau terus berurai air mata. 

Lalu saya masuk lagi ke toko, mebuka buka FB saya dan membaca status orang orang berduit yang menjijikan. (Disadur dari wall Ernydar Irfan.)

Comments

Popular posts from this blog

Nabi Muhammad Mempersaudarakan Muhajir dan Anshor

Persaudaraan  Muhajir dan Anshor Madinah yang saat itu bernama Yatsrib merupakan fase  baru  dalam hidup Nabi Muhammad . Di sini dimulainya suatu fase politik yang telah diperlihatkan oleh Muhammad dengan segala kecakapan, kemampuan dan pengalamannya, yang akan membuat orang jadi termangu, lalu menundukkan  kepala  sebagai  tanda  hormat  dan  rasa  kagum. Tujuannya yang pokok akan mencapai Yathrib - tanah airnya yang baru - ialah meletakkan dasar kesatuan politik dan organisasi, yang  sebelum  itu  di  seluruh  wilayah  Hijaz belum dikenal; sungguhpun jauh sebelumnya di Yaman memang sudah pernah ada. Sekarang Nabi Muhammad bermusyawarah dengan kedua wazirnya  Abu  Bakr dan  Umar  -  demikianlah  mereka dinamakan. Dengan sendirinya yang menjadi pokok pikirannya yang  mula-mula  ialah  menyusun barisan  kaum Muslimin serta mempererat persatuan mereka, guna menghilangkan segala  bayangan  yang  akan  membangkitkan  api permusuhan  lama di kalangan mereka itu. Strategi Nab

Melaksanakan Sholat Jum'at Di Jalan Raya, Bagaimana hukumnya?

Persoalan Melaksanakan Sholat Jum'at Di Jalan Raya, saat ini banyak dibicarakan di medsos. Mereka mencoba menjawab pertanyaan Bagaimana hukumnya? Ilustrasi Jawaban Tidak ada yang mensyaratkan sholat jum'at harus di dalam masjid selain madzhab Maliki. Madzhab Syafii yang diikuti oleh mayoritas warga Indonesia, tidak melarang sholat jum'at di luar masjid. Itu artinya, sholat jum'at di jalan raya tetap sah. Berikut ta'bir dalam kitab-kitab madzhab syafii: قال في حاشية الشرواني على تحفة المنهج قول المتن في خطة أبنية...... الخ اي وان لم تكن في مسجد. اھ وقال في مغني المحتاج على المنهاج ص ٤١٧ جز اول في قول المتن( أن تقام في خطة أبنية أوطان المجمّعين) اي وان لم تكن في مسجد. اھ وقال في شرح المحلي على المنهاج ص ٢٧٢ جز اول   في قول المتن ( أن تقام في خطّة أبنية أوطان المجمّعين) لأنها لم تقم في عصر النّبيّ صلى اللّه عليه وسلّم والخلفاء الراشدين إلاّ في مواضع الإقامة كما هو معلوم وهي ما ذكر سواء فيه المسجد والدّار والفضاء ..اھ قال

Tafsir Surat An-Nisa : 47 Tentang Hari Sabtu

Tafsir Surat An-Nisa : 47 Tentang Hari Sabtu , - Dalam al-quran, diahir surat anisa’ ayat 47 terdapat kalimat (yang artinya) “atau kami laknat mereka sebagaimana kami melaknat orang-orang (yang berbuat maksiat) pada hari sabtu...” Di sana terdapat kalimat hari sabtu dan tentunya ini melahirkan pertanyaan tentang hari sabtu dan itulah yang ditanyakan oleh member grup Fiqih Madzhab Syafi’i yang saya dirikan di facebook. Berikut pertanyaan tentang Tafsir Surat An-Nisa Ayat 47 Tentang Hari Sabtu. Alam Poetra Losariez السلا م عليكم .... Mohon penjelasan para alim,ustadz,ustadzah . Dalam surat an_nisa ayat 47 (d terakhir surat )yangg ber bunyi : ٠٠٠٠اونلعنهم كما لعنا اصحب السبت وكان امرالله مفعولا(٤٧) “... ataw kami laknat mereka sebagaimana kami melaknat orang-orang(yang berbuat maksiat) pada hari sabat(sabtu).dan ketetapan bagi allah pasti berlaku(Q,S an_nisa ayat 47) Pertanyaannya ... : ada apa dengan hari sabtu ? apakah hari sabtu hari yang d istimewakan a