Apa itu Wahhabi/Salafi,- Wahhabi adalah gerakan keagamaan atau cabang dari islam. Gerakan ini
dikembangkan oleh seorang teolog Muslim abad ke-18 bernama Muhammad Bin Abdul
Wahhab dari Najd, Arab Saudi.
Wahhabi/Salafi |
Wahhabi telah mengembangkan pengaruh yang cukup besar di dunia Muslim di
bagian melalui pendanaan masjid Saudi, sekolah dan program sosial. Istilah "Wahabi"
dan "Salafi" sering digunakan secara bergantian.
Orang Wahhabi Enggan Disebut
Wahhabi. Karenanya mereka sering mengajukan pertanyaan Apa Itu
Wahhabi?
Mereka sangat geram disebut sebagai wahhabi. Menurut mereka penyebutan ini adalah
penisbatan yang salah. Sebab pendirinya bernama Muhammad Bin Abdul Wahhab.
Seharusnya pengikutnya disebut Muhammadiyah.
Seandainya mereka jujur,
mereka tidak akan menolak penisbatan itu hanya karena nama aliran mereka tidak
dinisbatkan kepada nama pendirinya. Sebab, tidak ada satu kaidahpun yang
mengharuskan suatu penisbatan kudu kepada nama pendirinya.
Fakta membuktikan bahwa
banyak sekali kelompok yang tidak dinisbatkan kepada nama pendirinya. Ada yang
dinisbatkan kepada nama kakeknya seperti madzhab Syafi’i. Nama pendiri madzhab
ini adalah Muhammad Bin Idris Bin Abbas Bin Utsman Bin Syafi’. Ada juga yang
dinisbatkan kepada nama ayahnya seperti madzhab Hanbali. Nama pendirinya adalah
Ahmad Bin Hanbal.
Apakah karena tidak
dinisbatkan kepada nama pendirinya kemudian orang-orang Wahhabi akan berkata : “Ooo,
penisbatan dua madzhab itu salah semua.”
Jika demikian, mengapa
kalian tidak merubah nama madzhab Hanbali menjadi Ahmadiyah?
Saking geramnya disebut
sebagai wahhabi, DR.
Muhammad Bin Sa’d menulis sebuah kitab berjudul Tashihu Khothoi Tarikhi Haulal
Wahhabiyah untuk mengalihkan penisbatan wahhabi.
Dalam kitab itu
dijelaskan bahwa nama wahhabi bukan untuk para pengikut Muhammad Bin
Abdul Wahhab melainkan untuk pengikut Abdur Rahman Bin Abdul Wahhab Bin Rustum
yang berkembang pada abad ke-dua hijriyah.
Barangkali si penulis
menganggap buku yang lahir dari ‘hayalan’ yang mengisahkan dialog antara
dirinya dan para ustadz salah satu universitas di Maroko itu mampu dijadikan
sebagai hujah untuk menolak penisbatan tersebut. Karenanya ia mencetak buku itu
yang kemudian disambut baik oleh para member wahhabi sehingga mereka menjadikan
buku itu sebagai salah satu rujukan ketika menolak disebut sebagai wahhabi.
Pada awalnya saya juga
sempat tertipu dan meyakini bahwa penisbatan itu adalah suatu kesalahan. Namun
setelah saya kaji; saya baca setiap kata-katanya dengan teliti, maka saya
memberi komentar begini: “Ah buku ini hanya sebuah usaha dari ulama wahhabi
untuk ngeles dari fakta bahwa penisbatan Wahhabi kepada Muhammad Bin Abdul Wahhab
adalah penisbatan yang benar.”
Pada halaman 4, si
penulis mengajukan pertanyaan : “Bukankah kalian meyakini bahwa Muhammad Bin
Abdul Wahhab adalah orang yang pertama kali mendirikan Wahhabi Di Najd?”
Kemudian si penulis
menyuruh salah seorang untuk membaca kitab Al-Firoq Fi Syimali Ifrikiya. Pada
huruf wawu terdapat penjelasan bahwa: “Wahbiyah atau Wahhabiyah adalah aliran Khorijiyah Abadhiyah
yang didirikan oleh Abdur Rohman Bin Abdul Wahhab Bin Rustum.” (Tashihu Khothoi
Tarikhi Haulal Wahhabiyah hlm. 4)
Dengan merujuk pada penjelasan tersebut, DR. Muhammad Bin Sa’d ingin meyakinkan pada pembaca bahwa sebutan wahhabi untuk para pengikut Muhammad Bin Abdul
Wahhab adalah penisbatan yang salah.
Padahal penjelasan di atas sama sekali tidak bisa
dijadikan sebagai dalil untuk menyalahkan penisbatan wahhabi kepada para pengikut Muhammad Bin
Abdul Wahhab. Sebab penjelasan itu hanya merupakan informasi adanya kelompok
yang bernama Wahhabi yang dinisbatkan kepada Abdur Rohman
Bin Abdul Wahhab Bin Rustum.
Justru penjelasan di
atas membuktikan kebenaran penisbatan Wahhabi kepada Muhammad Bin Abdul Wahhab.
Sebab nama ‘Wahhabi’ yang didirikan oleh Abdur Rohman
diambil dari nama ayahnya yakni Abdul Wahhab sebagaimana ‘Wahhabi’ yang didirikan oleh Muhammad diambil
dari nama ayahnya. Artinya, menisbatkan suatu kelompok kepada nama ayah pendiri
kelompok itu bukanlah suatu kesalahan.
Alih-alih membenarkan
penisbatan itu, sebagian wahhabi malah menuduh orang yang menyebut
mereka sebagai wahhabi telah berbohong. Mereka berkata: “Seandainya mereka
jujur, tentu mereka akan mengakui bahwa wahhabi adalah nama yang dinisbatkan
kepada asma Alloh yaitu Al-Wahhab (Maha Pemberi).”
Padahal mereka tahu nama ‘wahhabi’ yang digunakan untuk menyebut pengikut
Muhammad Bin Abdul Wahhab diambil dari nama Abdul Wahhab. Apakah wahhabi akan mengatakan bahwa Abdul Wahhab
termasuk asma Alloh? Atau apakah wahhabi akan mengatakan bahwa nama Wahhabi rustumiyah juga diambil dari asma Alloh?
Fakta ini membuat para
member Wahhabi galau dan frustasi sehingga sebagian
mereka ada yang dengan jujur mengaku bahwa mereka adalah wahhabi. Mereka berkata: “Jika
memberantas bid’ah dengan menyebarkan sunah disebut Wahhabi, maka kami adalah Wahhabi. Jika memerangi kemusyrikan dengan
mengajarkan tauhid disebut sebagai Wahhabi, maka kami adalah wahhabi.”
Kepada mereka saya
katakan : “Kalian memang Wahhabi yang menuduh asy’ariyah sebagai
ahlu bid’ah. Kalian memang wahhabi yang menganggap sesat pelafalan
niat sholat, qunut subuh, maulid nabi, pembuatan redaksi sholawat, tahlilan.
Kalian memang wahhabi yang menganggap tawasul dan istighosah
dengan orang yang telah meninggal sebagai perbuatan syirik.”
Walhasil, penisbatan wahhabi kepada Muhammad Bin Wahhab adalah
penisbatan yang tepat dan tidak ada yang salah dari penisbatan itu sekalipun
ada nama Wahhabi lain yang dinisbatkan kepada Abdur
Rohman Bin Abdul Wahhab Ar-Rustum.
Demikianlah jawaban
untuk pertanyaan Apa Itu
Wahhabi/Salafi. Semoga jawaban ini
bermanfaat.
Comments
Post a Comment