Skip to main content

Dalil Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Dalam kesempatan ini saya akan menulis artikel yang masih ada kaitannya dengan bulan robiul awal, yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Pengertian Maulid Nabi Muhammad SAW

Maulid terkadang juga disebut milad dan maulud. Ketiganya merupakan sinonim kata yang secara bahasa berarti kelahiran (Kamus Munawir; 1580).

Jika kata maulid disandarkan pada Nabi Muhammad maka menunjukan pengertian Kelahiran Nabi Muhammad SAW. Karenanya setiap acara yang diadakan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW disebut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW telah dilakukan sejak jaman nabi. Nabi Muhammad SAW sendiri yang memperingati hari kelahiran beliau dengan berpuasa. Saat beliau ditanya tentang puasa hari Senin, beliau menjawab:

ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ

Artinya: “Itu adalah hari aku dilahirkan dan hari aku diutus atau (awal) diturunkan Al-Qur'an kepadaku.” (HR. Muslim no. 1162)

Berdasarkan hadits di atas, seluruh ulama sepakat atas kesunahan puasa hari senin. Berdasarkan hadits itu pula kita melaksanakan puasa pada hari senin.

Pertanyaannya: mengapa kita berpuasa hari senin? Jawabannya adalah sebagaimana jawaban Nabi Muhammad SAW yaitu karena pada hari itu beliau dilahirkan.

Karena tujuan puasa hari senin adalah untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad, maka secara otomatis seluruh umat islam sepakat atas kesunahan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Cara Lain Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Cara lain yang digunakan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW adalah dengan cara berkumpul disuatu tempat seperti masjid atau tempat lapang yang di isi dengan berbagai kegiatan seperti membaca sebagian ayat-ayat suci al-quran; sholawat; pengajian yang isinya menceritakan kisah nabi atau hukum-hukum islam; sedekah dengan cara membagikan makanan kepada pengunjung; dan terkadang di adakan sesi santunan kepada anak yatim dan lain-lain.

Apakah Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan cara melakukan kegiatan-kegiatan itu termasuk amalan bidah yang sesat?

Di atas kita telah jelaskan bahwa Nabi Muhammad memperingati hari kelahiran beliau dengan cara berpuasa. Puasa merupakan amalan yang diperintahkan oleh agama. Itu artinya Nabi Muhammad memperingati maulid nabi dengan amalan yang diperintahkan oleh agama.

Berangkat dari sini maka dapat dipahami bahwa kita boleh memperingati maulid nabi dengan amalan-amalan yang diperintahkan oleh agama.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan saat memperingati maulid nabi, semuanya adalah merupakan perintah agama. Membaca al-quran dan sholawat adalah perintah agama. Pengajian, sedekah dan menyantuni yatim serta jompo juga perintah agama.

Maka dengan tanpa rasa sungkan dan kikuk lagi saya katakan bahwa: “Peringatan maulid nabi Muhammad SAW dengan berbagai macam kegiatan yang diperintah oleh agama bukanlah amalan yang sesat.”

Kalaupun amalan itu disebut sebagai bid’ah maka penyebutan ini tidak lebih dari bid’ah lughowi. Bukan bidah syar’i. Sebab, amalan tersebut tidak bertentangan dengan syariat.

Kesimpulannya: Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW telah ada sejak jaman Nabi. Nabi memperingati hari kelahiran beliau dengan cara berpuasa pada hari senin. Seluruh umat islam sepakat atas kesunahan puasa hari senin. Dengan demikian mereka sepakat atas kesunahan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Comments

Popular posts from this blog

Nabi Muhammad Mempersaudarakan Muhajir dan Anshor

Persaudaraan  Muhajir dan Anshor Madinah yang saat itu bernama Yatsrib merupakan fase  baru  dalam hidup Nabi Muhammad . Di sini dimulainya suatu fase politik yang telah diperlihatkan oleh Muhammad dengan segala kecakapan, kemampuan dan pengalamannya, yang akan membuat orang jadi termangu, lalu menundukkan  kepala  sebagai  tanda  hormat  dan  rasa  kagum. Tujuannya yang pokok akan mencapai Yathrib - tanah airnya yang baru - ialah meletakkan dasar kesatuan politik dan organisasi, yang  sebelum  itu  di  seluruh  wilayah  Hijaz belum dikenal; sungguhpun jauh sebelumnya di Yaman memang sudah pernah ada. Sekarang Nabi Muhammad bermusyawarah dengan kedua wazirnya  Abu  Bakr dan  Umar  -  demikianlah  mereka dinamakan. Dengan sendirinya yang menjadi pokok pikirannya yang  mula-mula  ialah  menyusun barisan  kaum Muslimin serta mempererat persatuan mereka, guna menghilangkan segala  bayangan  yang  akan  membangkitkan  api permusuhan  lama di kalangan mereka itu. Strategi Nab

Melaksanakan Sholat Jum'at Di Jalan Raya, Bagaimana hukumnya?

Persoalan Melaksanakan Sholat Jum'at Di Jalan Raya, saat ini banyak dibicarakan di medsos. Mereka mencoba menjawab pertanyaan Bagaimana hukumnya? Ilustrasi Jawaban Tidak ada yang mensyaratkan sholat jum'at harus di dalam masjid selain madzhab Maliki. Madzhab Syafii yang diikuti oleh mayoritas warga Indonesia, tidak melarang sholat jum'at di luar masjid. Itu artinya, sholat jum'at di jalan raya tetap sah. Berikut ta'bir dalam kitab-kitab madzhab syafii: قال في حاشية الشرواني على تحفة المنهج قول المتن في خطة أبنية...... الخ اي وان لم تكن في مسجد. اھ وقال في مغني المحتاج على المنهاج ص ٤١٧ جز اول في قول المتن( أن تقام في خطة أبنية أوطان المجمّعين) اي وان لم تكن في مسجد. اھ وقال في شرح المحلي على المنهاج ص ٢٧٢ جز اول   في قول المتن ( أن تقام في خطّة أبنية أوطان المجمّعين) لأنها لم تقم في عصر النّبيّ صلى اللّه عليه وسلّم والخلفاء الراشدين إلاّ في مواضع الإقامة كما هو معلوم وهي ما ذكر سواء فيه المسجد والدّار والفضاء ..اھ قال

Tafsir Surat An-Nisa : 47 Tentang Hari Sabtu

Tafsir Surat An-Nisa : 47 Tentang Hari Sabtu , - Dalam al-quran, diahir surat anisa’ ayat 47 terdapat kalimat (yang artinya) “atau kami laknat mereka sebagaimana kami melaknat orang-orang (yang berbuat maksiat) pada hari sabtu...” Di sana terdapat kalimat hari sabtu dan tentunya ini melahirkan pertanyaan tentang hari sabtu dan itulah yang ditanyakan oleh member grup Fiqih Madzhab Syafi’i yang saya dirikan di facebook. Berikut pertanyaan tentang Tafsir Surat An-Nisa Ayat 47 Tentang Hari Sabtu. Alam Poetra Losariez السلا م عليكم .... Mohon penjelasan para alim,ustadz,ustadzah . Dalam surat an_nisa ayat 47 (d terakhir surat )yangg ber bunyi : ٠٠٠٠اونلعنهم كما لعنا اصحب السبت وكان امرالله مفعولا(٤٧) “... ataw kami laknat mereka sebagaimana kami melaknat orang-orang(yang berbuat maksiat) pada hari sabat(sabtu).dan ketetapan bagi allah pasti berlaku(Q,S an_nisa ayat 47) Pertanyaannya ... : ada apa dengan hari sabtu ? apakah hari sabtu hari yang d istimewakan a